Direktur Utama (Dirut) Bulog Bayu Krisnamurthi. Foto: MI/Moh Irfan.
Media Indonesia • 29 January 2024 20:11
Jakarta: Direktur Utama (Dirut) Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan sampai saat ini bantuan pangan beras belum disalurkan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Hal ini disebabkan permasalahan verifikasi data yang belum rampung 100 persen.
Sebelumnya, jumlah penerima bantuan pangan beras ditetapkan 21,4 juta KPM. Lalu, angka tersebut diperbarui oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) untuk program 2024 menjadi 22 juta KPM.
"Jadi, setiap awal tahun selalu ada proses verifikasi untuk bisa dapatkan updating situasi warga yang paling membutuhkan. Ada yang belum (dapat)," ungkap Bayu di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.
Diketahui, pemerintah menggunakan data KPM bantuan pangan beras bersumber dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dengan pemerintah daerah (pemda). Tiap penerima mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram (kg) per bulan.
"Setelah terverifikasi dan pemda setuju dengan angka (pemadanan) tersebut, kemudian baru kita salurkan. Bulog hanya salurkan, yang punya data penerima manfaat itu pemda," terang Bayu.
Baca juga: Kemenkeu Akui Sumber Anggaran BLT Mitigasi Risiko Pangan Masih Dicari