Alphard untuk Jokowi

Alphard yang digunakan Jokowi usai lengser/Medcom.id/Kautsar

Alphard untuk Jokowi

Kautsar Widya Prabowo • 18 October 2024 15:54

Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyiapkan mobil untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), usai lengser. Mobil tersebut merupakan Toyota Alphard hitam bernomor polisi AD 1 JKW.

"Iya (mobil AD 1 JKW) untuk rencana (digunakan) Pak Presiden," ujar Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, di Gedung Kemensetneg, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Oktober 2024.

Ari menjelaskan kendaraan tersebut direncanakan digunakan Presiden Jokowi dari Istana menuju bandara. Namun, tak menutup kemungkinan, kata Ari, Presiden gunakan mobil tersebut untuk pulang ke Solo melalui darat.
 

Baca: Tak Ada Acara Khusus saat Jokowi Pulang ke Solo

"Kita siapkan semua skenario. Kalau beliau berkenaan melalui udara, melalui pesawat komersil disiapkan. Tapi kalau beliau akan melalui darat, kami juga akan siapkan," jelasnya.

Jika melalui udara, Ari memastikan Presiden Jokowi akan menggunakan pesawat komersil. Namun, ia tak membeberkan nama maskapai yang akan digunakan Presiden Jokowi.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mengatakan Presiden Jokowi akan menggunakan pesawat komersial ke kampung halaman di Solo, Jawa Tengah. Presiden akan berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma.

"Betul. Naik pesawat komersial dari Halim. Tanggal 20 Oktober jam 15.
Kalau nggak salah Citilink atau Garuda," beber Budi.

Diketahui, Jokowi memilih ke Solo begitu selesai pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto dan acara pisah sambut pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Sebelumnya, Mobil Toyota Alphard hitam dengan nomor polisi AD 1 JKW terpakir di halaman Istana Keperesidenan, Jakarta Pusat. Mobil tersebut tampak dikawal oleh satu motor dan mobil Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri .

Pantaun Medcom.id mobil tersebut telah pakir sejak pukul 11.00 WIB. Terdapat satu orang yang berada di kursi kemudi mobil dan mesin mobil juga tampak hidup.

Sejumlah awak media Istana Kepresidenan mencoba mengambil gambar tersebut. Namun, satu orang pengamanan dalam (pamdal) meminta untuk tidak mengabadikan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)