PM Israel Benjamin Netanyahu. (AP)
Tel Aviv: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan pada Sabtu malam bahwa hingga kini belum ada perjanjian yang dicapai mengenai pembebasan sandera Israel yang ditahan kelompok Hamas di Jalur Gaza.
Netanyahu membantah "laporan salah" mengenai kesepakatan pembebasan sebagian dari sekitar 240 sandera yang ditahan Hamas di Gaza, seraya menambahkan bahwa masyarakat Israel akan mendapat informasi terbaru jika perjanjian tersebut sudah terwujud.
"Seluruh rakyat Israel berbaris bersama Anda," kata Netanyahu kepada keluarga para sandera, ketika beberapa dari mereka baru saja menyelesaikan perjalanan lima hari dari Tel Aviv ke Yerusalem dalam mendesak pemerintah untuk berbuat lebih banyak.
Mengutip dari Xinhua, Minggu, 19 November 2023, Netanyahu mengatakan dirinya mengundang perwakilan keluarga untuk bertemu dengan kabinetnya dalam beberapa hari mendatang "untuk mengklarifikasi betapa pentingnya masalah ini bagi semua orang."
Ia juga bersumpah bahwa Israel akan "terus berperang hingga Hamas hancur," walau ada tekanan internasional untuk menghentikan perang.
Pasukan Israel terus menggempur Gaza selama beberapa minggu terakhir dalam membalas serangan mendadak Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, di mana para pejuang kelompok tersebut membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 lainnya.
Konflik yang sedang berlangsung saat ini telah menewaskan lebih dari 12.000 warga Palestina, menurut kantor media pemerintah Gaza.
Baca juga: Bersiap Serang Hamas, Israel Minta Warga Gaza Mengungsi ke Barat