Kurs Dolar AS Turun

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Indeks dolar AS berada di 103,25 dengan penurunan hampir 0,15 persen.

Mengutip FX Street, Selasa, 28 November 2023, greenback tetap rentan karena spekulasi dovish mengenai pergerakan Federal Reserve di masa depan, dan pasar bersiap untuk angka Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Kamis, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve (Fed).

Dari segi data, laporan Penjualan Rumah Baru dan Izin Mendirikan Bangunan periode Oktober 2023, yang dirilis selama sesi ini, tidak berdampak pada dinamika USD.

Di tengah melemahnya kinerja pasar tenaga kerja dan inflasi perekonomian AS, pasar bertaruh pada kebijakan Federal Reserve yang dovish, yang telah melemahkan dolar AS.

Sebelum pertemuan periode Desember 2023, dimana pasar akan mendapatkan panduan yang jelas, investor akan mendapatkan angka PCE Oktober 2023, laporan pekerjaan tambahan, dan Indeks Harga Konsumen (CPI) November 2023. Rilis ini kemungkinan akan menentukan laju pergerakan dolar AS selanjutnya.

Baca juga: Data Inflasi hingga Pertemuan OPEC+ Jadi Sorotan Pasar Minggu Ini
 

Pelemahan masih terus berlanjut

Adapun, Relative Strength Index (RSI) menunjukkan dolar AS diperdagangkan mendekati wilayah oversold. Hal ini menunjukkan tekanan jual berlebihan sehingga terjadi momentum bearish.

Selain itu, histogram Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan garis MACD berada di bawah garis sinyal, memberikan bukti potensi pembalikan bearish.

Menambah kemungkinan bearish, pasangan mata uang ini masih berada di bawah naungan Simple Moving Average (SMA) 20, 100, dan 200 hari, yang menunjukkan bahwa pembeli mengalami kesulitan untuk merebut kendali dari penjual. Dengan pasangan ini berada di bawah SMA, kelanjutan tren turun mungkin akan terjadi.