KPK Sebut Pejabat di Jakarta Lihai Hindari OTT

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata/Medcom.id/Fachri

KPK Sebut Pejabat di Jakarta Lihai Hindari OTT

Candra Yuri Nuralam • 3 April 2024 16:01

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan banyak pejabat di Jakarta mempelajari pola operasi tangkap tangan (OTT). Penyelenggara negara di Jakarta dinilai paling lihai.

“Makanya ya mohon maaf saya sampaikan ketika fit and propert test, hanya orang-orang yang sial saja kena OTT itu, jarang terjadi di Jakarta, mereka sudah tahu, tapi yang di daerah-daerah yang masih polos-polos tadi,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Jakarta, Rabu, 3 April 2024.

Menurut dia, banyak pejabat memelajari pola OTT dari persidangan kasus korupsi yang terbuka untuk umum. KPK biasanya membuka hasil penyidikan di sana, salah satunya penyadapan.

Atas dasar itu, Alex kurang sepakat dengan pembukaan cara menangkap pejabat dalam persidangan. Saat masih menjadi hakim, dia kerap meminta jaksa tidak menampilkannya.
 

Baca: Menghilang saat OTT KPK, Bupati Sidoarjo Tetiba Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

“Saya ketika jadi hakim, saya sempat, ketika jaksa itu akan menyampaikan hasil penyadapan, percakapan, dan hasil transkrip, saya bilang, buat apa? Toh saksi sudah mengakui seluruh kelakuannya, kenapa harus diyakinkan hakim itu dengan mutar penyadapan, menampilkan transkrip,” ucap Alex.

Menurut Alex, banyak pejabat di kota besar termasuk Jakarta berhati-hati dengan pembicaraan di telepon, karena pola OTT dibuka lebar dalam persidangan. Analisis itu didasari dari banyaknya penyadapan yang dilakukan KPK.

“Sampai sekarang ini ratusan (nomor disadap). Mungkin bagian tapping kita, bagian penyadapan kita enggak tidur kali. Tapi, apa yang terjadi? Makin sedikit komunikasi itu yang terjadi, artinya apa? Orang belajar,” ujar Alex.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)