Ilustrasi/Medcom.id
Media Indonesia • 8 November 2023 15:36
Jateng: BPBD Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), telah memetakan desa-desa yang terancam bencana hidrometeorologi pada musim penghujan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setyawan mengatakan berdasarkan hasil pemetaan dan pengalaman sebelumnya, ada 124 desa di 19 kecamatan yang rawan bencana banjir.
"Dari 24 kecamatan yang ada di Cilacap, 19 kecamatan di antaranya masuk kategori rawan banjir. Ada 124 desa yang berad dia 19 kecamatan tersebut. Bahkan beberapa menjadi langganan setiap musim penghujan datang. Di antaranya adalah Kroya dan Sidareja," kata Budi, Rabu, 7 November 2023.
Selain ancaman banjir, BPBD Cilacap juga telah mendata daerah-daerah yang rawan bencana longsor. Di Cilacap, ada 87 desa yang tersebar di 12 kecamatan rawan longsor.
"Wilayah yang rawan longsor berada di pegunungan. Terutama di daerah Cilacap barat bagian utara," katanya.
Budi mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dan meminta pihak kecamatan dan desa untuk siaga terutama pada saat musim penghujan tiba. Sementara Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo berdasarkan prakiraan, wilayah Jateng selatan akan memasuki musim penghujan pada November ini.
"Di beberapa titik sudah ada hujan, namun masih bersifat sporadis. Hujan juga belum merata," ucap dia.
Dari prakiraan BMKG, pada dasarian pertama atau 10 hari awal bulan November, curah hujan masih masuk dalam kriteria rendah. Curah hujan berkisar 0-50 milimeter (mm).