Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dalam Rakernas LDII. Dok. Tangkapan Layar
Fachri Audhia Hafiez • 9 November 2023 10:20
Jakarta: Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menilai tak ada yang namanya mewujudkan persatuan dalam ketimpangan. Mewujudkan persatuan harus diawali dengan menuntaskan ketimpangan.
"Persatuan dalam ketimpangan saya kepingin lihat di mana. Persatuan dalam ketimpangan, persatuan dalam ketidakadilan. Kalau ada, menarik untuk dipelajari. (Tapi) enggak ada," kata Anies di Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta, Kamis, 9 November 2023.
Anies mencontohkan risiko balkanisasi dari ketimpangan. Yugoslavia mengalami peristiwa geopolitik tersebut dan menjadi tujuh negara pecahan.
"Kenapa itu terjadi? Karena yang sering dibicarakan adalah perbedaan suku, etnis, dan bahasa, yang terlupa adalah ketimpangan, kesejahteraan yang luar biasa antarwilayah itu," ujar Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan ketimpangan ekonomi hingga kesejahteraan perlu dituntaskan. Faktor pemicu itu berujung pada perbedaan suku, etnis, dan bahasa.
"Tapi yang terjadi sebelumnya adalah disparitas kesejahteraan kalau kita enggak bereskan," ucap Anies.
Dia terdorong membereskan hal itu. Terlebih untuk tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
"Kita ingin 2045 satu kemakmuran, karena jangan sampai makmurnya beda-beda. Kalau makmurnya beda-beda kenapa, karena kita ingin bangsa kita utuh bangsa kita jangan tercerai berai, supaya utuh harus ada kesetaraan, harus ada keadilan," jelas Anies.