Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha
Fajar Nugraha • 4 October 2024 20:15
Jakarta: Timur Tengah saat ini tengah memanas, Lebanon menjadi tempat berbahaya bagi keselamatan warga negara Indonesia (WNI). Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengenakan hingga saat ini 65 WNI berhasil dievakuasi keluar dari Lebanon.
Judha mengatakan, pendekatan wajar dilakukan dalam proses evakuasi ini. Sesuai dengan Undang-Undang 37 tahun 1999 bahwa tugas negara untuk melakukan evakuasi dari wilayah berbahaya ke wilayah aman.
“Namun dalam pelaksanaannya keputusan apakah ikut evakuasi atau tidak dikembalikan kepada pilihan pribadi masing-masing. Jadi kami memang tidak dalam posisi memaksa wajar negara kita untuk melakukan evakuasi,” ujar Judha dalam keterangan pers Kemenlu RI, Jumat 4 Oktober 2024.
Evakuasi melalui jalur udara gelombang 1, 2 dan 3 yang sudah dilakukan selama tanggal 10 Agustus, 18 Agustus, 28 Agustus dan WNI yang dievakuasi sudah tiba di Jakarta. Pada 2 Oktober gelombang evakuasi keempat melalui jalan darat yang diatur KBRI Beirut menuju ke Damaskus dan kemudian ke Amman.
“Nah saat ini 20 WNI kita sudah berada dengan selamat di Amman, Yordania. Terdiri dari 14 laki-laki, enam perempuan. Asalnya Jakarta, Riau, Aceh, Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, DI Yogyakarta,” tutur Judha.
Kemudian gelombang kelima. Gelombang kelima ini terdiri dari 20 WNI plus satu WNA, pasangan dari WNI. 10 laki-laki diikuti 11 perempuan, Riau, Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Sumba.
“Saat ini mereka sudah berada selamat di wilayah Damaskus dan on the way saat ini menuju ke Amman, Yordania. Insyaallah kalau semuanya lancar kita doakan. Mudah-mudahan saat ini mereka sedang menuju perbatasan antara Syria dan Yordania,” kata Judha.
“Sejak Agustus hingga saat ini total ada 65 WNI. Kami ulangi, ada 65 WNI yang sudah berhasil kita evakuasi. Plus satu warganegara asing,” tegas Judha.