Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani. Foto: MTVN/Husen Miftahudin.
Ade Hapsari Lestarini • 7 November 2025 19:32
Jakarta: Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menegaskan komitmen pihaknya mendukung hilirisasi pertanian, perkebunan, dan peternakan sebagai langkah strategis memperkuat ekonomi nasional sekaligus menciptakan jutaan lapangan kerja baru.
Rosan menyampaikan pihaknya telah menyepakati bersama Kementerian Pertanian untuk investasi hilirisasi pertanian, perkebunan, hortikultura hingga peternakan senilai Rp371 triliun demi membentuk kedaulatan pangan Indonesia.
"Apalagi ini juga menyangkut kepada para petani, para smallholders (petani skala kecil) di industri masing-masing. Jadi pada intinya kami mendukung penuh program-program hilirisasi ini," kata Rosan usai rapat bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dilansir Antara, Jumat, 7 November 2025.
Ia menegaska, Danantara akan memberikan dukungan penuh dalam pembiayaan, pengawasan, serta evaluasi agar program hilirisasi berjalan efektif dan memberikan dampak signifikan bagi petani dan pelaku usaha lokal. Menurut dia, seluruh rencana hilirisasi telah diidentifikasi dan dibagi kepada BUMN maupun badan yang berkompeten agar target dan perencanaan yang telah disusun dapat terlaksana secara cepat dan terukur.

Ilustrasi Gedung Wisma Danantara. Foto: dok Danantara
Serap tenaga kerja dalam jumlah besar
Rosan menilai hilirisasi pertanian berdampak luas dibanding sektor mineral, karena sektor ini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan memperkuat perekonomian masyarakat di pedesaan.
"Hilirisasi di bidang perkebunan, pertanian dan peternakan, mungkin dibandingkan dari segi investasinya di satu industri ini mungkin lebih banyak di mineral. Tetapi justru dari penciptaan lapangan pekerjaannya itu jauh lebih tinggi. Jauh lebih tinggi penciptaan lapangan pekerjaan di hilirisasi pertanian dan perkebunan," tegas dia.
Ia mencontohkan hilirisasi komoditas kelapa sebagai salah satu fokus utama, mengingat Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar dunia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk bernilai tinggi. Program hilirisasi ini, lanjutnya, akan dilaksanakan secara masif dan terintegrasi agar manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh petani kecil, pelaku UMKM, hingga industri pengolahan dalam negeri.
Rosan optimistis dengan dukungan kebijakan Presiden Prabowo Subianto percepatan hilirisasi pertanian mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing nasional menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan dengan adanya investasi hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, hortikultura hingga peternakan dapat membuka hingga tiga juta lapangan kerja baru dalam waktu empat tahun ke depan.
"Nanti ke depan hilirisasi bisa mempekerjakan orang 1,4 juta di perkebunan, peternakan, dan seluruhnya kurang lebih tiga juta ke depan. Mudah-mudahan tiga tahun, empat tahun ini selesai," kata Mentan.