Ketua Banggar Said Abdullah. Dok. Istimewa
Fachri Audhia Hafiez • 17 July 2025 14:59
Jakarta: Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah merespons pemangkasan tarif impor yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump harus dibayar dengan sejumlah kesepakatan. Salah satunya AS mendapatkan akses penuh terhadap semua hal di Indonesia.
Said mengatakan DPR perlu mempelajari akses penuh yang dimaksud Trump. Pemerintah juga perlu menyiapkan deregulasi untuk syarat investasi.
"Dari akses secara umum yang kita baca, tapi pemerintah belum melakukan deregulasi terhadap syarat-syarat investasi di kita. Kita lihat nanti," ujar Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 17 Juli 2025.
Said mengatakan tidak setiap investasi dari luar yang masuk ke Indonesia ada regulasinya. Pemerintah perlu membuat deregulasi yang memudahkan semua investor.
"Tapi tentu ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh investor dari manapun investor datangnya. Dari negara manapun," ucap dia.
Terkait pemangkasan tarif impor menjadi 19 persen, Said menilai hal itu masih membebani industri dalam negeri. Angka itu masih terlampau besar dan ditentukan secara sepihak.
"Dari sisi negosiasi, ya berhasil. Tapi tetap itu adalah cost. Industri kita kan terbebani. Tidak sedikit 19 persen. Kan persoalannya bukan 19 persennya. Cara-cara sepihak yang ditempuh itu yang tidak equal dan tidak adil," ujar Said.
Baca Juga: Berikut Alasan Trump Pangkas Tarif Dagang Indonesia 19% |