Pemerintahan AS mendesak Israel untuk menyelidiki pembunuhan Sayfollah Musallet. Foto: Facebook/CNN
Fajar Nugraha • 16 July 2025 15:06
Washington: Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Israel untuk menyelidiki pembunuhan Sayfollah Musallet, warga negara AS berusia 20 tahun yang tewas dianiaya oleh pemukim Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat. Washington menyebut insiden ini sebagai “tindakan teror”.
Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, pada Selasa, 15 Juli 2025 mengatakan bahwa ia telah meminta otoritas Israel untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas kematian Musallet, yang lahir di Florida dan sedang berkunjung ke keluarganya di kota Palestina, Sinjil, ketika serangan terjadi.
“Harus ada pertanggungjawaban atas tindakan kriminal dan teror ini,” kata Huckabee dalam pernyataan di media sosial, seperti dikutip Anadolu, Rabu 16 Juli 2025.
“Saif baru berusia 20 tahun,” ujar Huckabee.
Pernyataan tersebut mencerminkan nada yang jarang terdengar dari seorang pejabat AS yang dikenal sebagai pendukung kuat Israel. Namun, Huckabee tidak mendukung permintaan keluarga Musallet agar Washington melakukan penyelidikan independen atas kematian putra mereka.
Menurut kelompok advokasi Institute for Middle East Understanding (IMEU), Israel tidak dapat dipercaya untuk menyelidiki kekerasan yang dilakukan pemukim yang sering didukung oleh negara. Mereka menegaskan kembali seruan untuk penyelidikan oleh otoritas AS.
Musallet menjadi warga negara AS kesembilan yang tewas akibat kekerasan Israel sejak 2022. Tidak satu pun kasus sebelumnya yang menghasilkan dakwaan pidana.
Dalam serangan yang sama pada Jumat lalu, seorang warga Palestina lainnya, Mohammed Shalabi, juga dilaporkan tewas ditembak pemukim bersenjata.