SD 1 Wates Kudus hanya menerima satu siswa baru. Metrotvnews.com/ Rhobi Shani.
Kudus: Bupati Kudus, Jawa Tengah, akan melakukan kajian mendalam mengenai fenomena beberapa Sekolah Dasar (SD) yang hanya memiliki sedikit siswa baru tahun ajaran 2025/2026.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, menerangkan pihaknya telah menerjunkan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) untuk menemukan penyebab SD yang kekurangan siswa baru.
"Disdikpora kita utus untuk melakukan kajian-kajian mengapa murid (baru) berkurang karena kenapa. Karena mungkin Keluarga Berencana (KB) nya berhasil atau berkurangnya penduduk atau mungkin banyak anak-anak di sekolahkan di swasta," kata Samani, Selasa, 15 Juli 2025.
Data yang dihimpun ada 25 sekolah yang hanya mendapat siswa sedikit. Salah satu sekolah yang hanya mendapat 1 siswa baru yakni SD 5 Jurang dan SD 1 Wates. Kemudian yang memperoleh 2 siswa baru yakni SD 2 Ngembalrejo, SD 2 Gamong, dan SD 7 Tanjungrejo.
Sekolah dengan 3 siswa baru ada di SD 2 Ngembal Kulon, SDN 2 Tanjungkarang, SD 2 Rahtawu, dan SD 8 Tanjungrejo. Lalu yang siswa barunya 4 orang yakni SD 4 Panjunan, SD 1 Ngembalrejo, SD 1 Cendono, SD 3 Samirejo, SD 8 Cendono, SD 2 Prambatan Lor, SD 3 Ploso, SD 1 Tanjungrejo, dan SD 2 Bulungcangkring.
Sementara SD dengan 5 siswa baru adalah SD Glantenan, SD 2 Panjang, SD 3 Panjang, SD 5 Bae, SD 4 Kedungdowo, dan SD 5 Mejobo. Selanjutnya dengan 6 siswa baru yakni SD 1 Jati Kulon dan SD 3 Mlati Lor.
Ia menyebut usai melakukan kajian mendalam, pihaknya akan mempelajari data yang didapat dari kajian sehingga bisa menentukan langkah yang tepat.
"Kajian-kajian itu dipelajari, kalau memang muridnya 1 digabung di SD terdekat," jelasnya.
Samani menambahkan sekolah negeri juga perlu menjadi sekolah unggulan agar bisa bersaing dengan sekolah swasta yang lain.
"Berarti sekolahan negeri wajib menjadi sekolah unggulan yang bersaing dengan swasta. Mungkin ada plus ngaji, plus kurikulum yang lain yang menjadikan wali murid mantap dan yakin," ungkapnya.
Bagi Samani, para kepala sekolah di jenjang SD juga diharuskan menerapkan marketing yang baik agar tak hanya menerima murid saja, tetapi dapat mendatangkan murid.