Ilustrasi. Foto: MI/Usman Iskandar.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan awal pekan ini berada di posisi 7.122,08.
Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.10 WIB, IHSG langsung meroket sebanyak 57,58 poin setara 0,81 persen ke level 7.154,73.
Adapun sebanyak 176 saham emiten menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara, 255 saham lainnya melemah dan 198 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.10 WIB sebanyak Rp2,10 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 2,04 miliar saham.
(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
Cenderung bergerak di zona hijau
Sementara itu, riset harian FAC Sekuritas meramal pasar saham Indonesia pada perdagangan hari ini akan bergerak menguat. IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona hijau walaupun dibayangi tekanan jual.
"Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona hijau walaupun dibayangi tekanan jual investor asing, ketidakpastian perang
tarif, dan tingginya tensi geopolitik global," sebut analis FAC Sekuritas dalam riset hariannya.
Dalam risetnya, FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin, 14 Juli 2025, IHSG ditutup menguat 49,71 poin atau 0,70 persen ke level 7.097,15. Penguatan IHSG didorong kenaikan saham-saham group Prayogo Pangestu (PP), seperti BREN (menguat 19,67 persen), BRPT (naik 16,67 persen), CUAN (bertambah 17,19 persen), PTRO (naik sebanyak 24,76 persen), CDIA (bertambah 25 persen), dan TPIA (menguat 2,30 persen).
Dari sisi kebijakan, menurut Menteri Investasi Rosan Roeslani, terjadinya kesepakatan perjanjian perdagangan antara Indonesia-Uni Eropa, yakni Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat mendorong nilai perdagangan dari USD30 miliar per tahun menjadi USD60 miliar per tahun.
Sementara itu, Wall Street ditutup menguat, seperti Dow Jones yang menguat 0,20 persen, S&P 500 bertambah 0,14 persen, dan Nasdaq yang naik 0,27 persen. Di sisi lain, Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif 30 persen barang dari Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus, tetapi ada harapan untuk melanjutkan negosiasi membantu meredakan kekhawatiran investor.
Investor juga bersiap menghadapi gelombang laporan pendapatan kuartal kedua, dengan bank-bank besar seperti JPMorgan Chase dan Wells Fargo akan melaporkan mulai Selasa. Pada saat yang sama, investor menunggu laporan CPI AS untuk periode Juni 2025, yang bisa mengungkap bagaimana tarif sebelumnya memengaruhi inflasi dan membentuk ekspektasi terhadap langkah Fed berikutnya.