Ilustrasi aktivitas Pasar Hewan di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Yogyàkarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengajukan 100 ribu dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) ke Kementerian Pertanian. Vaksin-vaksin tersebut akan difokuskan penanganan PMK di empat kabupaten.
"Fokus awal vaksinasi menyasar pada ternak sapi karena lebih banyak (terkena PMK) dibanding kambing dan domba," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Syam Arjayanti di Yogyakarta, Selasa, 14 Januari 2025.
Empat kabupaten prioritas sasaran distribusi vaksin PMK yakni Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, dan Sleman. Sementara, Kota Yogyakarta tak ada laporan kasus PMK.
DPKP DIY mencatat, per 12 Januari 2025, total kasus PMK di DIY mencapai 1.915 kasus. Dari jumlah itu, 121 ekor mati, 14 ekor ternak dinyatakan sembuh, dan 47 ekor dipotong paksa. Adapun sisa kasus aktif masih sebanyak 1.733 ekor, yang terdiri atas 1.732 ekor sapi dan seekor kambing.
"Semoga vaksin ini dalam beberapa hari ke depan sudah bisa kita terima, sehingga percepat vaksinasi dan harapannya nanti terus mendapatkan tambahan vaksin lagi dari Kementan," jelasnya.
Vaksinasi PMK menyasar pada ternak sehat. Ia menyatakan apabila 100 ribu dosis vaksin PMK kurang akan kembali melakukan pengajuan.
"Kemarin janji dari kementerian kalau itu sudah teraplikasi, nanti akan diberi lagi," kata dia.
Hingga saat ini 1.185 ekor ternak telah divaksin. Sementara, total populasi ternak sapi potong di DIY yang mencapai 285.060 ekor dan sapi perah 2.992 ekor. Menurutnya cakupan vaksinasi baru 16 persen dalam enam bulan terakhir.