Ilustrasi. (medcom/ist)
Roni Kurniawan • 20 May 2025 11:48
Bandung: Pengemudi ojel online (ojol) di Bandung Raya dipastikan tidak akan melakukan aksi demo seperti di beberapa wilayah lainnya hari ini, 20 Mei 2025. Para ojol tetap menyalakan aplikasi (on bid) untuk mengangkut penumpang ataupun barang.
"Di Bandung Raya tidak ada aksi seperti teman-teman di Jakarta," ujar perwakilan Himpunan Driver Bandung Raya (DBR), Iyan Restu, saat dihubungi, Selasa, 20 Mei 2025.
Menurut Iyan, para pengemudi ojol telah sepakat untuk tidak melakukan aksi demo baik ke gedung pemerintahan maupun kantor cabang aplikasi di Bandung. Ia menuturkan, tidak adanya aksi demo karena para pengemudi ojol telah bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan membuat kesepakatan terkait tuntutan yang akan disampaikan terutama kepada pihak aplikasi.
"Karena di Bandung sudah ada pembicaraan dengan Pak Gubernur terkait penandatanganan petisi yang disampaikan di aksi sebelumnya. Jadi kita lebih ke audiensi terkait penegasan pemerintah dan regulator terkait aplikator yang tidak menjalankan aturan," bebernya.
Iyan menyampaikan keputusan tidak melakukan demo karena lebih mengedepankan kesejahteraan para pengemudi ojol. Pasalnya, lanjut Iyan, pengemudi ojol tetap harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Tidak ada, saya pikir aksinya juga mohon maaf ya kita enggak mau kalau seperti itu, driver ingin sejahtera tapi perusahaan dimatikan. Nanti sama-sama susah ke depannya. Sejahtera memang sulit tapi minimal kami tercukupi ya dan perusahaan harus tetap kita jaga," tandasnya.
Para pengemudi ojol di Bandung pun dinilai Iyan sangat bersyukur masih mendapatkan penghasilan dari pekerjaan tersebut. Telebih terdapat sekitar 30 pengemudi ojol yang tergabung dalam perkumpulan tersebut yang tetap harus mencari nafkah.
"Jadi Bandung aman, mungkin sudah pada ngerti ya teman-teman driver, Bandung mah pandai bersyukur saja. Kalau yang aktif ya, yang intens setiap hari karena kan ada yang sambilan, kalau yang aktif tiap hari di Bandung Raya itu ada 20-30 ribu driver," ungkapnya.