Buntut Gesekan Anggotanya dengan TNI di Magelang, Ormas GPK Minta Maaf

Tangkapan layar gesekan ormas dengan TNI di Magelang, Jawa Tengah. Instagram

Buntut Gesekan Anggotanya dengan TNI di Magelang, Ormas GPK Minta Maaf

Ahmad Mustaqim • 3 June 2025 13:29

Magelang: Peristiwa gesekan sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) dengan TNI di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, viral di media sosial pada Senin, 2 Juni 2025. Dalam sebuah video di akun instagram, sempat menunjukkan adanya anggota ormas yang menendang mobil TNI. Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Andy mengatakan tak lama munculnya peristiwa tersebut langsung dilakukan mediasi. Mediasi berlangsung di Kodim Magelang. 

"Audiensi dilakukan Forkopimda Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), ada pak Bupati Kabupaten Magelang, Ketua DPRD (Kabupaten Magelang), Kapolres Magelang, dan Kodim Magelang," kata Andy dihubungi, Selasa, 3 Juni 2025. 

Dalam audiensi tersebut, Andy mengatakan pimpinan GPK di wilayah itu menyampaikan permintaan maaf. Salah satu poin yang ditekankan peristiwa itu telah mengganggu ketertiban umum dan lalu lintas. 

"Kesepakatannya pihak GPK itu kegiatannya datang ke Kodim menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada institusi TNI, seluruh masyarakat Kabupaten Magelang yang saat itu mengganggu ketertiban dan lalu lintas," katanya. 
 

Baca: 10 Pelajar di Depok Menghilang saat Hendak Dikirim ke Barak Militer

Andy mengatakan dalam audiensi tersebut juga dihadiri Kodim Purworejo. Saat peristiwa terjadi, sejumlah anggota ormas bertindak arogan dengan tidak memberikan akses jalan ke pengguna jalan yang lain saat hendak melintas. Namun, Andy membantah terjadi kontak fisik. 

"Tidak ada (kontak fisik). Pimpinan GPK juga menyampaikan dari kegiatan tersebut tidak akan mengulangi dan mereka bersedia taat aturan, jaga ketertiban, juga menggunakan helm dan tidak memakai knalpot brong," katanya. 

Ia juga menyebut Komandan Laskar GPK akan mendukung pemerintah dan TNI-Polri ke depan. Selain itu, juga diharapkan tidak terjadi peristiwa serupa dan akan mengingatkan seluruh anggota GPK lebih meningkatkan pengendalian pengawasan. 

"Hasil dari pertemuan tersebut pihak GPK juga secara terbuka menyampaikan permohonan maaf dan surat pernyataan tertulis. Permasalah sudah dapat selesai lewat mediasi. Apa yang sudah dicantumkan di surat permohonan maaf betul-betul dipatuhi, seluruh anggota. Intinya saling menghormati di tempat umum dan tidak merasa sendiri yang mempunyai hak dan saling menghargai," ungkapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)