Rekam Jejak Tokoh OPM Mayer Wenda yang Dilumpuhkan TNI

KKB Papua/Ilustrasi/Istimewa

Rekam Jejak Tokoh OPM Mayer Wenda yang Dilumpuhkan TNI

Rahmatul Fajri • 7 August 2025 15:50

Jakarta: Prajurit TNI berhasil melumpuhkan salah satu tokoh utama kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayer Wenda alias Kuloi Wonda. Mayer merupakan Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya.

Mayer Wenda adalah buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2014. Mayer memiliki rekam jejak keterlibatan dalam berbagai aksi kekerasan, di antaranya penyerangan Mapolsek Pirime (2012), Pembunuhan terhadap anggota Polri di Tolikara (2012), Penghadangan patroli dan aksi penembakan terhadap aparat keamanan di wilayah Lanny Jaya (2014).

Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan kronologi tewasnya Mayer Wenda. Berdasarkan informasi dari masyarakat, Prajurit TNI melaksanakan operasi penindakan pada Selasa (5/8) pukul 16.30 WIT di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.

Dalam proses penangkapan, Mayer Wenda melakukan perlawanan bersenjata bersama kelompoknya. Personel TNI kemudian mengambil tindakan tegas dan terukur. 

Dalam kontak tembak tersebut, Mayer Wenda dinyatakan tewas di tempat, bersama satu orang lainnya yang diduga adiknya, Dani Wenda. 

"Kedua jenazah telah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk keperluan identifikasi dan penanganan lebih lanjut," kata Kristomei melalui keterangannya, Kamis, 7 Agustus 2025.

Adapun barang bukti yang berhasil diamankan dari lokasi kejadian, yaknicsatu pucuk senjata api jenis revolver, 24 butir amunisi, dua KTP atas nama Dani Wenda dan Pemina Wenda, Dua unit telepon genggam, uang tunai sebesar Rp65.000, dan satu buah noken.
 

Baca: Kronologi TNI Melumpuhkan Tokoh Utama OPM Mayer Wenda di Mukoni

Kristomei menjelaskan operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tugas Pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Ia menegaskan bahwa seluruh tindakan prajurit TNI dalam operasi ini dilakukan secara profesional, terukur, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Keberhasilan ini membuktikan bahwa setiap tindakan prajurit TNI dalam menghadapi kelompok bersenjata dilaksanakan secara profesional, terukur, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Namun demikian, di luar aspek penindakan, TNI tetap konsisten mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis sebagai bagian dari upaya membangun stabilitas jangka panjang di Papua,” katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)