Mengenal Family Office, Tren Baru Pengelolaan Kekayaan Keluarga Super Kaya

Jakarta: Dalam beberapa waktu terakhir, istilah family office semakin sering terdengar di tengah geliat ekonomi Indonesia. Pemerintah kini tengah menyiapkan regulasi untuk mendorong pembentukan layanan ini, seiring meningkatnya peluang investasi dan pengelolaan aset keluarga kaya secara profesional.

Fenomena ini menunjukkan adanya perubahan cara pandang kalangan kaya Indonesia terhadap pengelolaan aset. Jika sebelumnya kekayaan keluarga dikelola secara konvensional, kini banyak yang mulai beralih ke sistem modern melalui family office yang menawarkan transparansi, efisiensi, dan keberlanjutan finansial.
 

Definisi dan peran family office

Secara umum, family office adalah perusahaan swasta yang bertugas mengelola investasi dan kekayaan keluarga dengan aset besar. Layanan ini dirancang untuk memberikan solusi keuangan menyeluruh, mulai dari investasi, pajak, hingga perencanaan warisan lintas generasi.

Berbeda dengan manajer investasi pada umumnya, family office berfokus pada privasi, stabilitas, dan kebutuhan eksklusif klien super kaya. Di tingkat global, model ini sudah lama berkembang di negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura.
 

Contoh family office di dunia dan Indonesia

Salah satu contoh family office ternama adalah Walton Enterprises milik keluarga Sam Walton, pendiri raksasa ritel Walmart. Perusahaan tersebut mengelola dana hingga USD 224 miliar secara profesional dan berkelanjutan.

Di Indonesia, keluarga Hartono juga memiliki family office bernama PT Dwimuria Investama Andalan yang memegang lebih dari 54 persen saham Bank BCA. Total dana kelolaannya mencapai sekitar USD 21 miliar, menjadikannya salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
 

Jenis-jenis family office

Terdapat tiga tipe utama family office yang umum digunakan oleh keluarga super kaya di dunia. Masing-masing memiliki karakteristik dan tingkat kendali yang berbeda.

1. Single family office: Dikhususkan untuk satu keluarga kaya dengan kontrol penuh atas seluruh pengelolaan keuangannya.
2. Multi family office: Melayani beberapa keluarga sekaligus dengan biaya lebih efisien namun tetap menjaga privasi.
3. Outsourced family office: Mengandalkan pihak ketiga seperti bank atau sekuritas untuk mengatur aset dan investasi keluarga.

Dengan variasi layanan tersebut, setiap keluarga dapat menyesuaikan pilihan family office sesuai kebutuhan dan skala aset yang dimiliki. Fleksibilitas ini membuat layanan pengelolaan kekayaan semakin efisien dan relevan di era ekonomi global yang kompetitif.
 

Baca juga: Luhut Blak-blakan Cerita Sempat Bertanya ke ChatGPT soal Gagasan Family Office

(Ilustrasi family office. Foto: alejandrocremades-com)
 

Fungsi dan layanan yang ditawarkan

Pemerintah Indonesia berencana menjadikan Bali dan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat family office. Layanan ini tidak hanya mengelola kekayaan, tetapi juga membantu perencanaan keuangan jangka panjang dan manajemen gaya hidup keluarga kaya.

Beberapa fungsi utamanya meliputi perencanaan warisan, investasi lintas negara, pengelolaan filantropi, dan perlindungan aset. Dengan strategi diversifikasi yang tepat, keluarga super kaya dapat mempertahankan sekaligus mengembangkan kekayaan mereka lintas generasi.
 

Manfaat dan dampak ekonomi

Penerapan family office dapat memberikan manfaat besar, baik bagi individu maupun perekonomian nasional. Struktur yang transparan dan profesional akan membantu mengoptimalkan pengelolaan kekayaan sekaligus meningkatkan efisiensi investasi.

Selain itu, kehadiran layanan ini diyakini mampu menarik minat investor global dan memperkuat stabilitas pasar finansial Indonesia. Sektor keuangan pun akan berkembang dengan munculnya tenaga ahli baru di bidang manajemen aset dan investasi.
 

Potensi Indonesia sebagai pusat family office Asia

Dengan dukungan regulasi yang tepat dan tata kelola yang transparan, family office dapat menjadi motor baru dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Layanan ini bukan hanya simbol kemewahan, tetapi juga langkah strategis dalam menciptakan ekosistem investasi yang berkelanjutan. (Daffa Yazid Fadhlan)