Pemanfaatan Energi Hijau Dukung Transisi Berkelanjutan

PLTS Terapung di Waduk Muara Nusa Dua, Bali. Foto: Dok PLN IP

Pemanfaatan Energi Hijau Dukung Transisi Berkelanjutan

Eko Nordiansyah • 23 May 2025 10:38

Jakarta: PLN Indonesia Power (PLN IP) menerima kunjungan dari Institute for Essential Services Reform (IESR) dalam rangka mempererat sinergi menuju percepatan transisi energi di Indonesia. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mendorong pemanfaatan energi bersih dan meningkatkan efisiensi operasional pembangkit listrik.

Dalam kunjungan tersebut, tim IESR berkesempatan untuk melihat secara langsung operasional dan inisiatif dekarbonisasi yang telah diterapkan PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali salah satunya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Muara Nusa Dua yang berlokasi di Denpasar, Bali.

“Kami percaya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga seperti IESR akan mempercepat tercapainya target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060,” kata Senior Manager Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali I Made Harta Yasa dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Mei 2025.

Dalam pertemuan ini pembahasan mencakup berbagai topik strategis seperti pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yang dikelola PLN IP UBP Bali hingga potensi pengembangannya sebagai upaya pengurangan emisi karbon di Indonesia.

“Melalui kolaborasi ini, PLN Indonesia Power menegaskan komitmennya sebagai penggerak utama transisi energi di Indonesia selalu membuka ruang untuk kolaborasi bahkan investasi menuju swasembada energi berkelanjutan di Tanah Air yang dicanangkan Pemerintahan Prabowo-Gibran,” ungkap dia.
 

Baca juga: 

PLTS Terapung Waduk Muara Nusa Dua Dukung Kemandirian Energi Bali



(PLTS Terapung di Waduk Muara Nusa Dua, Bali. Foto: Dok PLN IP?)

Dukung kemandirian energi Bali

PLTS Terapung di Waduk Muara Nusa Dua, Bali dengan kapasitas 100 kilowatt peak (kWp) ini menjadi simbol sinergi antara PLN IP dan Pemerintah Provinsi Bali dalam mempercepat pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) demi kemandirian energi di Pulau Dewata. Terlebih Indonesia memiliki potensi tenaga surya mencapai 3.295 Gigawatt (GW).

Diketahui PLTS Muara Nusa Dua kerjakan hanya dalam waktu 1,2 bulan oleh para engineer PLN IP, proyek PLTS ini juga berhasil memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 49,6 persen. Menariknya, potensi pengembangan ke depan masih terbuka luas, karena area waduk memungkinkan pemanfaatan hingga 80 persen dari total permukaan air untuk pembangkit surya.

PLTS terapung ini menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap kebijakan energi bersih Pemerintah Provinsi Bali yang menargetkan pemenuhan kebutuhan listrik dari sumber ramah lingkungan. Komitmen tersebut tercermin dalam Peraturan Gubernur Bali No. 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, yang menekankan pentingnya Bali menjadi provinsi mandiri energi melalui optimalisasi EBT.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)