Cara Menghitung Berat Badan Ideal Berdasarkan Rumus Broca

Ilustrasi: Freepik

Cara Menghitung Berat Badan Ideal Berdasarkan Rumus Broca

Riza Aslam Khaeron • 6 May 2025 20:21

Jakarta: Menjaga berat badan ideal bukan sekadar masalah estetika, tetapi juga menyangkut kesehatan jangka panjang. Salah satu metode paling sederhana dan masih digunakan hingga kini adalah Broca Index (BI). Meskipun dikembangkan lebih dari 150 tahun lalu, rumus ini tetap menjadi alat praktis untuk memperkirakan berat badan ideal seseorang hanya berdasarkan tinggi badannya. Berikut ulasannya.
 

Apa Itu Rumus Broca?

Broca Index pertama kali diperkenalkan oleh dokter militer asal Prancis, Pierre Paul Broca pada tahun 1871. Rumus ini hanya memerlukan satu variabel, yaitu tinggi badan dalam sentimeter, dan tidak membutuhkan kalkulasi kompleks maupun alat bantu lainnya.

Melansir Mohajan, dkk. dari Chittagong University of Engineering Technology dan Premier University Bangladesh tahun 2023, Broca Index dinilai sebagai alat “sederhana dan efektif” untuk menakar berat badan ideal.

Rumus Broca:
  • Berat Normal (umum): Tinggi Badan (cm) - 100
  • Berat Ideal Pria: (Tinggi Badan - 100) - 10% × (Tinggi Badan - 100)
  • Berat Ideal Wanita: (Tinggi Badan - 100) + 15% × (Tinggi Badan - 100)
“Broca Index (BI) adalah metode paling mudah untuk menghitung berat badan ideal berdasarkan tinggi badan,” tulis Mohajan, dkk dalam laporan tertanggal 16 Januari 2023, dikutip dari MPRA Munich Personal RePEc Archive pada 6 Mei 2025.
 
Baca Juga:
Pahami Cara Hitung Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 agar Tak Keliru
 

Contoh Perhitungan Broca

1. Seorang pria dengan tinggi 170 cm:
  • Berat ideal = (170 - 100) - 10% × 70 = 70 - 7 = 63 kg
2. Seorang wanita dengan tinggi 160 cm:
  • Berat ideal = (160 - 100) + 15% × 60 = 60 + 9 = 69 kg

Kelebihan dan Kekurangan Broca Index

Kelebihan utama Broca Index adalah kesederhanaannya. Tidak seperti Body Mass Index (BMI) yang memerlukan dua variabel dan pembagian kuadrat, Broca cukup memakai tinggi badan saja.

Namun, mengutip Mohajan, dkk, terdapat beberapa keterbatasan penting:
  • Broca Index tidak membedakan antara massa otot, lemak, dan ukuran kerangka tubuh.
  • Atlet dan individu berotot bisa dinilai ‘obesitas’ padahal sehat secara metabolik.
  • Tidak cocok untuk anak-anak atau individu dengan tinggi ekstrem.
Meski telah dianggap usang dalam dunia klinis modern, Broca Index tetap memiliki nilai praktis, terutama bagi masyarakat umum yang ingin melakukan penilaian cepat terhadap status berat badannya. 

“Untuk masyarakat yang kesulitan menghitung BMI, Broca Index bisa menjadi alat bantu alternatif yang mudah digunakan,” tulis Mohajan, dkk dalam publikasi mereka.

Dengan mempertimbangkan konteks dan keterbatasannya, Broca Index tetap relevan sebagai alat pengukur berat badan ideal yang praktis dan efisien di tengah masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Rodhi Aulia)