Pemimpin Oposisi Israel Sebut Serangan Suriah Tidak Perlu

Serangan Israel di Suriah. Foto: Anadolu

Pemimpin Oposisi Israel Sebut Serangan Suriah Tidak Perlu

Fajar Nugraha • 21 July 2025 19:05

Tel Aviv: Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, pada Senin 21 Juli 2025 menyebut serangan Israel baru-baru ini terhadap Suriah "tidak perlu dan tergesa-gesa”. Lapid mengkritik pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kembali menyerukan pemilu dini.

Dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel, Lapid mengatakan respons tersebut "salah tempat" dan menyiratkan Israel bertindak tanpa strategi regional yang koheren.

"Sepertinya kami mabuk kekuasaan. Sekarang kami menyerang di mana pun di Timur Tengah tanpa kebijakan yang jelas," kata Lapid, seperti dikutip Anadolu.

Ia merujuk pada serangan udara Israel baru-baru ini terhadap posisi dan infrastruktur militer Suriah di Damaskus, yang diklaim pemerintah bertujuan untuk melindungi komunitas Druze.

Lapid juga mendesak pemilu dini, dengan mengatakan: "Semua orang mengatakan bahwa setelah kami kembali dari reses, kami akan langsung menuju pemilu. Kami harus pergi ke pemilu untuk menyelamatkan diri dari pemerintahan yang mengerikan ini."

Reses Knesset dimulai 27 Juli dan berlangsung hingga Oktober, di mana sidang-sidang parlemen ditangguhkan.

Meskipun masa jabatan pemerintahan saat ini secara resmi berakhir tahun depan, pemilihan umum dini dapat diselenggarakan jika mayoritas anggota Knesset mendukungnya atau jika Netanyahu setuju untuk membubarkan parlemen.

Sejauh ini, Netanyahu telah menolak seruan untuk pemilihan umum dini, dengan alasan perang yang sedang berlangsung di Gaza sebagai alasan untuk menghindari gangguan politik. Awal bulan ini, oposisi berusaha mengajukan mosi pembubaran Knesset tetapi gagal mendapatkan dukungan yang diperlukan.

Pada 13 Juli, bentrokan meletus antara suku-suku Arab Badui dan faksi-faksi bersenjata Druze di Suwayda, Suriah selatan. Serangan udara Israel menyusul beberapa hari kemudian, tetapi sebagian besar pemimpin Druze di Suriah menolak intervensi asing dan menegaskan kembali dukungan mereka terhadap negara Suriah yang bersatu.

Aksi militer Israel semakin intensif sejak runtuhnya rezim Bashar al-Assad pada Desember.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)