Awas! Perang Bisa Picu Resesi Global

Israel menyerang area sekitar gedung Kementerian Luar Negeri Iran di Teheran. Foto: Anadolu Agency.

Awas! Perang Bisa Picu Resesi Global

Media Indonesia • 17 June 2025 08:40

Jakarta: Kecamuk perang dan konflik yang kian memanas antara Israel dan Iran diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap produksi minyak secara global. Hal itu disebabkan Iran memiliki produksi minyak bumi yang cukup besar.

"Ketika produksinya terpaksa dikurangi karena adanya perang, harga minyak mentah global akan meningkat. Kenaikan ini sudah mulai terlihat dalam beberapa hari terakhir setelah Israel menyerang Iran," kata Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda saat dihubungi, Senin, 16 Juni 2025.

Ketika harga minyak global meningkat, lanjutnya, inflasi global biasanya juga akan ikut naik. Inflasi yang tinggi bisa memicu resesi ekonomi global. "Ketika inflasi tinggi, bank sentral akan mengerek suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Akibatnya, cost of investment makin mahal. Perputaran ekonomi global akan terasa melambat," jelas Huda.

Selain itu, kenaikan harga minyak dunia bagi negara net importer seperti Indonesia akan berpengaruh kepada harga produksi bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri. "Dampaknya subsidi BBM akan meningkat. Dana di APBN kian terkuras. Fiskal Indonesia akan semakin menurun," beber dia.


Ilustrasi. Foto: Freepik.
 

Baca juga: Menlu Iran: Serangan Rudal Hanya Balasan atas Agresi Israel
 

Sikap Indonesia


Terkait dengan sikap pemerintah Indonesia atas memanasnya perang di Timur Tengah, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menegaskan Indonesia tak pernah berubah sikap untuk terus mendorong penyelesaian konflik.

Ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto mengecam segala bentuk agresi penyerangan terhadap negara lain dan mendorong terciptanya deeskalasi konflik atau sesegera mungkin melaksanakan gencatan senjata. Prabowo juga selalu menyerukan penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi dan hukum internasional. "Jadi, di mana pun terjadi konflik, agresi militer, invasi, pemerintah kita secara konsisten menyerukan tiga hal ini," ungkapnya di Jakarta, Senin, 16 Juni 2025.

Sementara itu, dari broadcast message yang disampaikan Kementerian Luar Negeri RI, tadi malam, terkait dengan keamanan warga negara Indonesia (WNI) di wilayah konflik, KBRI Teheran, KBRI Amman, dan perwakilan RI di Timur Tengah terus memonitor situasi di kedua negara.

"Komunikasi dengan para WNI terus dilakukan. Saat ini sebanyak 386 WNI berada di Iran dan 194 WNI berada di Israel. Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban," demikian bunyi pesan tersebut.

Sebelumnya, sebanyak 42 WNI yang melakukan ziarah keagamaan dilaporkan terdampar di Tel Aviv setelah Bandara Internasional Ben Gurion ditutup. Mereka kini sedang dibantu KBRI Amman untuk melintas ke Yordania.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)