Gegara Masalah Asmara, Santri di Serang Tewas Usai Telan 16 Butir Obat Anti Mual

Tangerang: TB, 18, seorang santri yang tinggal di asrama pondok pesantren Aliyah di Kragilan, Kabupaten Serang, Banten ditemukan tewas usai terjatuh di sungai irigasi di wilayah tersebut. Pelajar itu diduga frustasi karena persoalan asmara, hingga nekat meneggak 16 butir obat anti mual perjalanan.

Kasatreskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniady ES mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh Rohmat, 55, warga yang tinggal tidak jauh dari bantaran sungai. ES ditemukan dalam posisi tertutup tumpukan sampah.

"Setelah dilakukan pemeriksaan luar, jasad korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Banten untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Andi, Jumat, 1 Agustus 2025.

Baca:  Diplomat Arya Daru Tak Pernah Cerita Spesifik Beban Kerja ke Keluarga

Andi menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, pada Rabu, 30 Juli 2025 sekitar pukul 02.00 WIB, korban di hadapan teman sekamarnya meminum 16 butir pil Antimo. Kepada teman sekamar, korban menenangkan hati karena memiliki masalah asmara dengan pacarnya.

"Setelah minum 16 butir Antimo, korban terlihat mabuk. Sekitar pukul 04.30 WIB, dalam kondisi sempoyongan sambil mengoceh tak karuan, korban keluar asrama," kata Andi.

Menurut Andi, lantaran kondisinya tidak normal dan sempoyongan, korban diduga terjatuh ke sungai irigasi ketika berjalan di atas jembatan tidak jauh dari asrama pondok pesantren. Tubuh korban terbawa arus air dan ditemukan sekitar tiga kilometer dari lokasi.

"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi karena menerima sebagai musibah dan akan segera menguburkan. Setelah memberikan pernyataan tertulis, jasad korban kami serahkan kepada pihak keluarga," jelas Andi.