Banjir di Kabupaten Tanggamus, Lampung. )Dok: BPBD Kabupaten Tanggamus)
Jakarta: Banjir merendam permukiman warga di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, berdampak di 18 desa yang tersebar di lima kecamatan. Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung cukup lama pada Selasa, 29 Juli 2025, pukul 04.00 WIB menyebabkan air sungai meluap.
Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir melanda 18 desa yang tersebar di lima kecamatan, yaitu:
- Kecamatan Semaka: Desa Sri Purnomo, Sri Kuncoro, dan Sudimoro
- Kecamatan Bandar Negeri Semuong: Desa Gunung Doh, Banding, Rajabasa, dan Atar Lebar
- Kecamatan Wonosobo: Desa Bandar Kejadian, Banyu Urip, Dadi Rejo, Banjar Negoro, Soponyono, dan Sampang Turus
- Kecamatan Kotaagung Barat: Desa Negara Batin dan Belu,
- Kecamatan Kelumbayan: (Desa Penyandingan, Susuk, dan Negeri Kalumbayan
"Sebanyak 200 jiwa mengungsi ke lokasi aman, salah satunya di Balai Desa Soponyono, Kecamatan Wonosobo. Tapi, sebagian dari warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Sekitar 100 kepala keluarga atau 420 jiwa dilaporkan terdampak," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan resmi, Selasa, 29 Juli 2025.
Abdul mengungkap kerugian materiil akibat banjir ini meliputi sekitar 100 unit rumah warga terdampak, satu unit jembatan hanyut, dua unit fasilitas ibadah terdampak, dan satu kantor desa terdampak. Saat ini, pendataan masih berlangsung.
"Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa. Namun, sebagian wilayah terdampak masih tergenang air," ujar Abdul.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Tanggamus terus melakukan assesment dan berkoordinasi dengan aparat setempat untuk memantau situasi di lapangan. Penetapan status tanggap darurat oleh pemerintah daerah masih dalam proses.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Khususnya, kata Abdul, apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang dapat menyebabkan luapan sungai.