Ilustrasi. Foto: Freepik
Triawati Prihatsari • 23 October 2025 13:04
Boyolali: Angka penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Boyolali, Jawa Tengah, melonjak seiring cuaca ekstrem yang melanda beberapa waktu terakhir. Peralihan cuaca yang tidak menentu dari panas menjadi hujan yang begitu cepat meningkatkan kasus ISPA sejak sekitar lima minggu terakhir.
"Suspek dengue, serta ISPA meningkat dari Minggu 37 sampai Minggu 41 Tahun 2025. Sebaran suspek penyakit dengue banyak tercatat di daerah dataran rendah, dibandingkan daerah dataran tinggi. Kalau ISPA sebarannya merata," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, di Boyolali, Kamis, 23 Oktober 2025.
Teguh menjelaskan sebaran penyakit dengue selama cuaca ekstrem banyak didapati di Kecamatan Boyolali Kota, Kecamatan Simo, Kecamatan Karanggede, dan Kecamatan Sambi. Kemudian untuk sebaran ISPA merata baik dari wilayah atas maupun wilayah bawah.
Di antaranya di Puskesmas Cepogo, tercatat 2.266 penderita ISPA, Puskemas Juwangi ada 1.875 penderita, Puskesmas Klego II terdapat 2.181, serta Puskesmas Musuk sebanyak 2.321 penderita.
"Berdasarkan sebaran kasus ISPA antara masyarakat di dataran tinggi dan dataran rendah, diketahui bahwa kasus ISPA tidak dipengaruhi oleh letak geografis di dataran rendah maupun tinggi kasusnya," jelas Teguh.
Selain Dengue dan ISPA, pancaroba juga meningkatkat ancaman infeksi penyakit saat daya tahan tubuh menurun. Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada, serta mengkonsumsi makanan bergizi, serta berolahraga cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
"Ya bisa saja, karena saat musim peralihan seperti ini, memungkinkan penurunan daya tahan tubuh manusia, disaat daya tahan tubuh menurun ancaman infeksi penyakit akan lebih besar," ujar Teguh.