Donald Trump menunjukan daftar negara-negara dengan besar tarif yang dikenakan. (EPA-EFE/KENT NISHIMURA / POOL)
Riza Aslam Khaeron • 9 April 2025 13:39
Washington DC: Pew Research Center merilis laporan baru tentang pandangan masyarakat Amerika Serikat terhadap kebijakan tarif Presiden Donald Trump, khususnya pada impor dari Tiongkok. Survei ini dilakukan pada 24–30 Maret 2025 dan melibatkan 3.605 responden dewasa.
Kebijakan tarif tersebut dinilai publik lebih merugikan daripada menguntungkan, baik secara nasional maupun pribadi. Ini mencerminkan meningkatnya skeptisisme terhadap kebijakan proteksionis yang kembali digalakkan oleh Trump di awal periode keduanya.
52 Persen Warga AS Nilai Tarif Akan Merugikan Negara
Mengutip Pew Research pada Selasa, 8 April 2025, “sekitar separuh warga Amerika (52%) memperkirakan kenaikan tarif terhadap Tiongkok akan berdampak buruk bagi AS dan hampir jumlah yang sama (53%) mengatakan tarif akan buruk bagi mereka secara pribadi.”
Sementara itu, hanya 24% yang berpandangan bahwa tarif akan baik untuk negara, dan lebih sedikit lagi—hanya 10%—yang percaya bahwa tarif tersebut akan menguntungkan mereka secara pribadi.
Partai Demokrat Menolak, Partai Republik Terbelah
Pandangan ini menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok politik. Pew mencatat, “Demokrat cukup solid dalam keyakinan bahwa tarif yang meningkat terhadap Tiongkok akan merugikan AS: 80% menyatakan demikian.”
Sebaliknya, “Republikan dan pendukung independen yang condong ke Republik jauh lebih mungkin daripada Demokrat dan simpatisannya untuk mengatakan bahwa tarif yang meningkat atas barang-barang impor dari Tiongkok akan baik bagi AS (44% dibandingkan 5%).”
Namun, bahkan di antara pendukung Partai Republik sendiri, sikap positif terhadap tarif tidak dominan. Masih mengutip Pew, “Republikan lebih mungkin mengatakan tarif yang meningkat terhadap Tiongkok akan buruk bagi mereka secara pribadi (30%) dibandingkan yang mengatakan tarif akan baik (17%).”
Mayoritas Tidak Percaya Tarif Akan Berdampak Positif
Selain sikap politik, sebagian besar masyarakat juga tidak melihat manfaat nyata dari kebijakan tarif ini dalam kehidupan mereka sehari-hari. “Ketika menyangkut dampak pribadi dari tarif ini, Republikan juga lebih mungkin daripada Demokrat untuk mengatakan tarif akan baik (17% vs 4%).
Tetapi, secara keseluruhan, Republikan lebih cenderung mengatakan tarif yang meningkat terhadap Tiongkok akan buruk bagi mereka secara pribadi daripada mengatakan tarif akan baik (30% vs 17%),” tulis Pew.
Survei Pew terbaru ini menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Amerika memandang sinis kebijakan perdagangan Trump, bahkan di kalangan konstituen pendukungnya.
Meski Presiden Trump berargumen bahwa tarif dimaksudkan untuk menekan negara mitra dan memperkuat perekonomian domestik, persepsi publik justru melihatnya sebagai ancaman terhadap stabilitas ekonomi nasional dan kesejahteraan pribadi.
Melansir Pew Research Center pada 8 April 2025, hasil survei ini menjadi indikasi bahwa tantangan ekonomi akibat kebijakan luar negeri Trump tidak hanya berdampak global, tetapi juga beresonansi dalam kehidupan warga Amerika sendiri.