Gegara Ulah Trump, 2 Juta Pekerja Terancam PHK dan AS Jatuh ke Jurang Resesi

Ilustrasi, pekerja AS kena PHK. Foto: China Daily Hong Kong.

Gegara Ulah Trump, 2 Juta Pekerja Terancam PHK dan AS Jatuh ke Jurang Resesi

Husen Miftahudin • 9 April 2025 08:53

Washington: Mantan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Lawrence Summers mengatakan AS kemungkinan sedang menuju resesi ekonomi, dengan kemungkinan sebanyak dua juta warga AS kehilangan pekerjaan. Ini sebagai akibat dari kenaikan tarif yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
 
"Kemungkinan besar kita akan mengalami resesi, dan dalam konteks resesi, kita akan melihat tambahan dua juta orang menganggur," ucap Summers mengingatkan di Wall Street Week, dikutip dari Xinhua, Rabu, 9 April 2025.
 
"Kita akan melihat kerugian dalam pendapatan rumah tangga sebesar USD5.000 per keluarga atau lebih," tambah Summers, yang juga merupakan seorang profesor Universitas Harvard.
 
Summers berpendapat rencana tarif oleh pemerintahan Trump bahkan melampaui rencana tarif pada 1930 yang membuat depresi menjadi hebat, dan mencatat akan lebih bijaksana untuk menarik kembali kebijakan yang telah diumumkan.
 
Meskipun ada peringatan dari Summers dan ekonom lainnya, Gedung Putih mengindikasikan kebijakan tersebut akan tetap berlaku seperti yang direncanakan sebelumnya.
 
"Presiden ditanya dan menjawabnya kemarin. Ia mengatakan tidak mempertimbangkan perpanjangan atau penundaan. Saya berbicara dengannya sebelum pengarahan ini. Itu bukan pola pikirnya. Ia berharap tarif ini akan berlaku," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.
 

Baca juga: Gedung Putih sebut Tarif Impor 104 Persen untuk Tiongkok Berlaku Hari Ini


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Tarif Trump

 
Pada 2 April lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif mengenai tarif timbal balik (resiprokal), dan mengumumkan AS akan mengenakan tarif dasar sebesar 10 persen pada mitra dagang dan tarif yang lebih tinggi pada mitra tertentu, dengan beberapa di antaranya menghadapi tarif yang melebihi 30 persen, bahkan 40 persen.
 
Tarif dasar sebesar 10 persen mulai berlaku pada 5 April, dan tarif yang lebih tinggi pada mitra dagang tertentu akan mulai berlaku pada 9 April 2025.
 
Meskipun Trump telah berulang kali mengklaim kenaikan tarif akan membantu menghasilkan pendapatan bagi pemerintah AS, mengurangi defisit perdagangan, dan merevitalisasi manufaktur AS, para ekonom dan pemimpin bisnis memperingatkan tindakan tarif ini akan menaikkan harga, merugikan konsumen dan bisnis AS, mengganggu perdagangan global, dan merugikan pertumbuhan ekonomi global.
 
Kondisi ini pun membuat beberapa mitra dagang AS telah mengumumkan tindakan balasan terhadap tarif yang diberlakukan Trump tersebut, dan mengancam ekonomi serta perdagangan dunia di ambang resesi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)