Eskalasi perang dagang terbaru antara AS dan Tiongkok ini menimbulkan guncangan di pasar global. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 14 October 2025 14:32
Beijing: Tiongkok menyatakan siap “bertarung sampai akhir” dalam perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif tambahan sebesar 100 persen terhadap barang-barang asal Tiongkok.
Langkah tersebut, yang diumumkan melalui unggahan media sosial pada Jumat lalu, merupakan respons terhadap kebijakan baru Beijing yang memberlakukan pembatasan ekspor besar-besaran pada sektor strategis logam tanah jarang, industri yang selama ini didominasi oleh Tiongkok.
Mengutip dari Channel News Asia, Selasa, 14 Oktober 2025, dalam unggahan yang sama, Trump juga mengumumkan bahwa Washington akan menerapkan kontrol ekspor terhadap “seluruh perangkat lunak penting” mulai 1 November mendatang. Eskalasi terbaru ini menimbulkan guncangan di pasar global dan menimbulkan keraguan mengenai rencana pertemuan antara Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan.
“Dalam hal perang tarif dan perang dagang, posisi Tiongkok tetap konsisten,” ujar juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok dalam pernyataannya.
“Jika Anda ingin bertarung, kami akan bertarung sampai akhir; jika Anda ingin bernegosiasi, pintu kami tetap terbuka.”
Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat tidak dapat “di satu sisi menginginkan dialog, namun di sisi lain terus mengancam dengan tindakan pembatasan baru,” dan menilai pendekatan tersebut “bukan cara yang tepat untuk berurusan dengan Tiongkok.”
Trump sendiri tampak meredam retorikanya pada Minggu melalui unggahan media sosial yang mengatakan “semuanya akan baik-baik saja,” seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat ingin “membantu” Tiongkok.