Saudi Airlines. Foto: MTVN-Hadi.
Husen Miftahudin • 21 June 2025 15:19
Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan memastikan keselamatan dan keamanan 376 penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya dari ancaman bom.
Sebelumnya, maskapai Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta mendapat ancaman bom melalui surat elektronik (e-mail). Hari ini (21/6), maskapai yang sama kembali mendapat ancaman bom.
Ancaman bom yang kedua ini didapatkan dari telepon yang diterima Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, namun dengan rute berbeda yaitu rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.
Pilot Pesawat Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan setelah mendapat ancaman bom. Keputusan ini diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa dalam laporannya menjelaskan penanganan (emergency treatment) dilakukan setelah pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandar Udara Kualanamu.
"Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi)," jelas Asri dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 21 Juni 2025.
Baca juga: Densus 88 Pastikan Situasi Kondusif Pascaancaman Bom Saudi Airlines |