Respons Menyakitkan Iran Hentikan Mesin Perang Zionis Israel

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Seyyed Abdolrahim Mousavi. Foto: Press TV

Respons Menyakitkan Iran Hentikan Mesin Perang Zionis Israel

Fajar Nugraha • 27 June 2025 09:47

Teheran: Jenderal tertinggi Iran mengatakan, angkatan bersenjata Republik Islam menghentikan mesin perang musuh dengan menimbulkan kerugian besar pada pusat-pusat militer, strategis, dan penelitiannya yang penting.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Seyyed Abdolrahim Mousavi, dalam sebuah pernyataan pada Kamis mengatakan, angkatan bersenjata Iran menghentikan mesin perang musuh dengan menimbulkan kerugian besar padanya.

Mayor Jenderal Mousavi memuji angkatan bersenjata Republik Islam yang berani karena memobilisasi kekuatan dan keterampilan mereka untuk memberikan respons "menyakitkan" terhadap agresi  Israel.

"Meskipun media dan propaganda dibungkam secara luas, bukti kehancuran yang tertinggal di wilayah pendudukan, dari selatan ke utara, menunjukkan bahwa pusat-pusat militer, strategis, dan penelitian yang penting telah hancur menjadi puing-puing," pernyataan itu menambahkan, seperti dikutip Press TV, Jumat 27 Juni 2025.
 

Baca: Ayatollah Khamenei Tegaskan Tak Akan Berunding dengan Israel.


Panglima militer tertinggi itu menggemakan apa yang telah dinyatakan dengan jelas dan tegas oleh pejabat militer Iran lainnya – Republik Islam tidak pernah dan tidak akan pernah memulai perang.

“Namun, pasukan militer Iran akan menentukan hasil dan kesimpulan dari setiap perang dan agresi yang ditujukan terhadap integritas teritorial negara mereka,” tambah Mousavi.

Mayor Jenderal Mousavi mencatat bahwa selain keterlibatan langsung AS, seluruh kemampuan intelijen, logistik, dan operasional negara-negara Barat, terutama dalam aliansi militer NATO, sepenuhnya berada di bawah kendali rezim Israel.

“Meskipun demikian, angkatan bersenjata Republik Islam Iran, yang mengandalkan kemampuan domestik dan militer mereka serta dukungan komprehensif dari rakyat, menghentikan mesin perang musuh dengan menimbulkan kerugian besar padanya,” kata Mousavi.

“Sepanjang perang ini, penduduk wilayah pendudukan tidak menemukan tempat berlindung yang aman, bahkan di tempat perlindungan,” ungkap Mousavi.

Agresi  AS di fasilitas nuklir

Jenderal tertinggi itu mengatakan agresi langsung AS terhadap fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan pada Minggu dini hari merupakan upaya untuk menyelamatkan rezim Israel dari serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran. Namun, hal itu disambut dengan respons yang kuat dari angkatan bersenjata Iran, yang menargetkan pangkalan udara Amerika yang luas di wilayah tersebut di al-Udeid dekat ibu kota Qatar.

"Ini menunjukkan bahwa tidak ada tindakan putus asa yang dapat menggoyahkan tekad kuat bangsa Iran dan Angkatan Bersenjata dalam menghadapi para agresor," kata Mousavi.

"Selanjutnya, para pemimpin Amerika terpaksa mengemis melalui beberapa negara regional dan benar-benar menyerah pada kemauan Republik Islam Iran,” tutur Mousavi.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran menyampaikan rasa terima kasihnya yang dalam kepada bangsa Iran yang heroik atas dukungan mereka yang teguh terhadap angkatan bersenjata negara tersebut.

Dia juga memperingatkan Israel dan para pendukungnya bahwa pasukan Iran memantau dengan saksama pergerakan mereka. "Jika mereka mengulangi kesalahan perhitungan strategis, para agresor akan terlempar ke jurang sejarah," tegas Mousavi.

Israel melancarkan perang agresi yang tidak beralasan terhadap Iran pada tanggal 13 Juni, menyerang situs nuklir, militer, dan permukimannya, yang mengakibatkan tewasnya beberapa komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga biasa.

Angkatan bersenjata Iran menanggapi dengan 22 gelombang serangan rudal sebagai bagian dari Operasi True Promise III, yang menargetkan banyak situs strategis di seluruh wilayah yang diduduki Israel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)