Naik 8%, Ekspor dari Sentra IKM Kulit Manding Jogja Digenjot

Sentra IKM Kulit Manding di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: Dok Kemenperin

Naik 8%, Ekspor dari Sentra IKM Kulit Manding Jogja Digenjot

Eko Nordiansyah • 21 April 2025 12:32

Jakarta: Pemerintah mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) di berbagai daerah. Salah satunya pengembangan Sentra IKM Kulit Manding di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang kini dikelola melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Ndalem Kulit Jogja (NKJ).

Dengan dana yang diperoleh dari Dana Alokasi Khusus 2024, UPTD NKJ telah mengalami revitalisasi, menghadirkan fasilitas baru, peralatan modern, program peningkatan keterampilan, peningkatan daya saing, serta akses yang lebih luas ke pasar ekspor.

“Untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM, Kemenperin terus gencar memacu pengembangan sentra IKM di seluruh pelosok Tanah Air,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita, dikutip dalam keterangan tertulis, Senin, 21 April 2025.

Reni menjelaskan pengembangan pusat IKM diharapkan dapat memperkuat ekosistem industri dengan mengolah sumber daya lokal menjadi produk yang lebih bernilai serta memperkuat komunitas industri.

“Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk mendorong pengembangan sentra IKM adalah melalui pemanfaatan skema pembiayaan DAK Fisik Bidang IKM,” tuturnya.
 

Baca juga: 

Menilik Tantangan Industri Baja Nasional



(Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita?)

Ekspor industri kulit di Indonesia naik

Reni menjelaskan nilai ekspor produk kulit serta produk turunan kulit dari Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai USD4,6 miliar, yang meningkat sekitar delapan persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekspor sepatu kulit mendominasi dengan nilai USD3,1 miliar (69 persen), diikuti oleh produk tas kulit senilai USD1,1 miliar (25,6 persen).

“Berdasarkan data BPS, produk barang-barang dari kulit merupakan salah satu dari empat komoditas ekspor terbesar dari Provinsi DIY, sehingga bisa dinyatakan bahwa barang dari kulit Jogja memiliki potensi yang cukup baik dan perlu ditingkatkan lagi,” ucapnya.

Pembinaan IKM kulit

UPTD NKJ sendiri memainkan peran penting dalam membina IKM kulit, mulai dari penyediaan sarana produksi, pelatihan keterampilan, pembinaan usaha, hingga perluasan promosi. Saat ini, tercatat sudah ada 42 IKM yang tergabung dan memanfaatkan fasilitas UPTD NKJ.

UPTD NKJ agar aktif bersinergi dengan PDIN Kota Yogyakarta dalam berbagai kegiatan yang telah direncanakan, serta turut melibatkan Balai dari Kemenperin seperti Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet dan Plastik (BBSPJIKKP) serta Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB)

Ia juga mendorong kolaborasi dengan asosiasi maupun tenaga ahli untuk memperkuat pengembangan sentra sehingga pelaksanaan kegiatan tahun 2025 dapat menjadi pondasi agar UPTD NKJ dapat beroperasi secara optimal dan berkelanjutan.

“Kepada para pelaku industri kulit dan produk kulit, mari kita manfaatkan fasilitas ini secara optimal. Jadikan tempat ini sebagai ruang kolaborasi, tempat belajar, berinovasi, dan meningkatkan daya saing,” tutup Reni. (Avifa Aulya Utami Dinata)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)