dialog kebudayaan bertajuk Wicara Cipta: Sinergi Membangun Budaya di Museum Rudana, Ubud, Bali, Kamis, 27 Februari 2025. Istimewa
Al Abrar • 1 March 2025 15:32
Ubud: Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon bersama Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana menghadiri dialog kebudayaan bertajuk Wicara Cipta: Sinergi Membangun Budaya di Museum Rudana, Ubud, Bali, Kamis, 27 Februari 2025.
Acara dihadiri sekitar 27 maestro seniman, sastrawan, budayawan, dan akademisi yang menyoroti pentingnya kreativitas dan kolaborasi dalam penguatan budaya nasional.
Ketua Umum AMI Putu Supadma Rudana menegaskan seni dan budaya harus menjadi mercusuar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan sekadar elemen tambahan dalam aspek ekonomi, politik, sosial, maupun pertahanan dan keamanan.
"Budaya tidak boleh hanya menjadi 'kayu bakar' dalam kehidupan berbangsa, melainkan harus menjadi inspirasi dan ujung tombak dalam berbagai sektor," ujar Putu dalam keterangannya, Jumat, 28 Februari 2025.
Putu juga menyampaikan dukungannya terhadap Presiden Prabowo dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang dinilainya memiliki kepedulian tinggi terhadap kebudayaan.
"Saya selalu mendukung upaya Pak Menteri menjadikan seni budaya sebagai cahaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata mantan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu.
Menurut Putu, museum memiliki peran strategis dalam pelestarian budaya dan sejarah Indonesia. Oleh karena itu, ia menilai pemerintah perlu memberikan dukungan kebijakan yang kuat agar museum tidak sekadar menjadi tempat penyimpanan artefak, tetapi juga pusat edukasi dan inspirasi bagi generasi muda.
"Memajukan museum berarti memuliakan kebudayaan. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama," tegasnya.
Sebagai langkah konkret, forum dialog menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah, seniman, komunitas budaya, serta sektor swasta dalam memperkuat ekosistem budaya nasional.
AMI yang membawahi sekitar 500 museum se-Indonesia, juga didorong untuk memperkuat perannya dalam membangun kolaborasi lintas sektor demi menciptakan museum yang lebih inklusif dan dinamis.
"Dengan beragam tantangan yang dihadapi, sinergi lintas sektor diharapkan dapat menciptakan kebijakan budaya yang lebih inklusif, serta menjadikan seni dan budaya sebagai pilar utama dalam pembangunan bangsa," ungkap Putu.
Putu Supadma Rudana mengakui telah melakukan diplomasi antarparlemen dunia hampir 50 negara bersama Fadli Zon ketika masih di DPR RI.
Pada periode 2019-2024, Putu bersama Fadli Zon bertugas di Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI. Saat itu, Fadli Zon sebagai Ketua BKSAP DPR dan Putu Rudana selalu Wakil Ketua BKSAP RI.
"Di tengah-tengah kegiatan itu, sebagai seorang rekan dan sahabat, kami selalu bersama mengunjungi situs-situs, museum yang mengoleksi berbagai warisan luhur peradaban dunia," kata Putu Rudana selaku President of The Rudana Museum, Foundation, and Art Gallery.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan di wilayahnya masing-masing.
"Dukungan kebijakan serta sinergi dengan komunitas budaya akan menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya," ujar Fadli.
Ia menambahkan, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, komunitas seni, dan sektor swasta sangat diperlukan agar kebudayaan terus berkembang tanpa kehilangan akar tradisionalnya.
Sebagai bentuk komitmen dalam penguatan budaya nasional, Fadli Zon dan Putu Supadma Rudana menandatangani prasasti Sinergi Membangun Budaya sebagai simbol kerja sama berkelanjutan dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya Indonesia.
"Sejarah kita bukan sekadar masa lalu, tetapi juga fondasi bagi masa depan. Pelindungan budaya tidak hanya menjaga artefak, tetapi juga memaknai ulang identitas bangsa agar tetap relevan dalam tatanan global,” ujarnya.