Sambut Ramadan, Warga Kota Tangerang Gelar Keramas Bareng di Sungai Cisadane

Sambut Ramadan, warga Kelurahan Babakan, Kota Tangerang melaksanakan tradisi unik yakni 'Keramas Bareng' di Sungai Cisadane.

Sambut Ramadan, Warga Kota Tangerang Gelar Keramas Bareng di Sungai Cisadane

Hendrik Simorangkir • 27 February 2025 20:04

Tangerang: Sambut Ramadan 1446 H/2025, warga Kelurahan Babakan, Kota Tangerang melaksanakan tradisi unik yakni keramas bareng. Kegiatan yang digelar di Sungai Cisadane Kota Tangerang tersebut merupakan tradisi yang telah menjadi bagian dari budaya lokal.

Berbagai usia dengan semangat kebersamaan melakukan keramas bareng membawa shampo masing-masing. Kemudian bersama-sama membersihkan diri dengan nyebur atau menggunakan gayung ke Sungai Cisadane.

Lurah Babakan, M. Ali Furqon mengatakan, keramas bareng adalah tradisi yang diwariskan oleh leluhur yang sudah mengakar di masyarakat Kota Tangerang. Kegiatan itu menjadi simbol kebersihan dan persiapan diri menjelang Ramadan dan juga untuk membangun keharmonisan di masyarakat.

"Selain untuk menyambut Ramadan, tradisi keramas bareng memiliki nilai-nilai moral seperti menyucikan diri, jiwa dan fisik umat muslim sebelum menjalani ibadah puasa," ujarnya, Kamis, 27 Februari 2025.

Ali menuturkan, tradisi keramas bareng ini tengah diajukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

"Semoga dengan terus dilestarikan oleh warganya, keramas bareng dapat segera ditetapkan sebagai WBTB Kota Tangerang. Karena memang, ini adalah tradisi dan budaya sebagai salah satu keunikan dan ciri khas dari Kota Tangerang sebagai momen kebersamaan jelang Ramadan yang sudah mengakar," jelasnya.

Sementara, warga Babakan, Dayat bersama kedua anaknya mengaku senang mengikuti kegiatan keramas bareng yang selalu diikutnya tiap tahun. Dirinya percaya tradisi ini dapat membangun semangat kebersamaan dan membersihkan diri untuk menjalani Ramadan dengan kebersihan diri dan hati.

"Tradisi ini sudah saya ikuti sejak saya kecil dan saat ini setiap tahun saya kenalkan kepada dua anak laki-laki saya. Diharapkan, kedua anak ini bisa menjadi pewaris yang melanjutkan tradisi keramas bareng di Sungai Cisadane ke anak dan cucu mereka," kata Dayat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)