Korsel Sebut Korea Utara Tambah Pengiriman Pasukan ke Rusia

Potret tentara Korut yang ditahan Ukraina pertengahan Januari, 2025. (@ZELENSKYYUA/X)

Korsel Sebut Korea Utara Tambah Pengiriman Pasukan ke Rusia

Riza Aslam Khaeron • 27 February 2025 16:59

Seoul: Pada Kamis, 27 Februari 2025, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengungkapkan bahwa Korea Utara (Korut) telah mengirim lebih banyak pasukan ke Rusia setelah mengalami kerugian besar di garis depan dalam perang Ukraina.

Laporan dari media lokal menyebutkan bahwa Pyongyang mengerahkan kembali tentaranya ke wilayah Kursk, Rusia, pada awal Februari setelah mengalami jeda selama sebulan.

“Itu tampaknya merupakan pengerahan tambahan, tetapi jumlah pastinya masih dalam proses pemeriksaan,” kata NIS dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Yonhap pada 27 Februari 2025.

Berdasarkan analisis intelijen Korea Selatan tahun lalu, Korea Utara sebelumnya telah mengirim sekitar 11.000 tentara ke Rusia dalam tahap awal dukungannya terhadap invasi Moskow ke Ukraina. Para analis pertahanan berpendapat bahwa pasukan Korea Utara cenderung menjadi sasaran empuk bagi serangan drone dan artileri Ukraina karena kurangnya pengalaman tempur dan hambatan komunikasi dengan komandan Rusia.

Komandan Ukraina di garis depan juga melaporkan bahwa pasukan Rusia menggunakan tentara Korea Utara dalam operasi penyerangan dan memerintahkan mereka untuk "mengorbankan diri daripada tertangkap." Pada Januari, NIS memperkirakan bahwa sekitar 300 tentara Korea Utara telah tewas dan 2.700 lainnya terluka di medan perang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahkan memperkirakan jumlah korban di pihak Korea Utara mencapai 4.000 orang.

Laporan terbaru dari ABC News mengungkapkan bahwa pada Januari hingga Februari 2025, Korea Utara mengirim tambahan antara 1.000 hingga 3.000 tentara ke wilayah Kursk, Rusia. Pengiriman ini terjadi setelah adanya laporan bahwa pasukan sebelumnya mengalami kerugian besar akibat serangan balik Ukraina di area tersebut.
 

Baca Juga:
Kim Jong-un Perintahkan Pasukan Korut Bersiap untuk ‘Peperangan Modern’

Menurut laporan dari intelijen AS dan Korea Selatan, Korea Utara juga terus memasok senjata konvensional dalam jumlah besar ke Rusia. Sejak akhir 2024, diperkirakan sekitar 10.000 hingga 12.000 tentara Korea Utara telah tiba di Rusia untuk memperkuat pasukan Moskow di berbagai medan tempur.

Selain faktor militer, para pengamat menilai bahwa peningkatan bantuan Korea Utara terhadap Rusia juga berkaitan dengan potensi imbalan dari Moskow. Beberapa analis keamanan meyakini bahwa Rusia dapat membalas dukungan ini dengan mentransfer teknologi militer canggih yang dapat memperkuat program nuklir dan rudal Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah meningkatkan kerja sama militer mereka sejak mengadakan pertemuan tingkat tinggi pada tahun 2023 dan Juni 2024. Pada November 2024, Kim secara resmi meratifikasi perjanjian pertahanan bersama dengan Rusia yang mengharuskan kedua negara memberikan bantuan militer segera dengan "segala cara yang diperlukan" jika salah satu pihak menghadapi agresi.

Pengiriman pasukan tambahan ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Korea Utara terkait keterlibatannya dalam konflik Ukraina. Beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, telah mengutuk tindakan Korea Utara dan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap rezim Kim.

AS dan sekutunya juga mencermati kemungkinan bahwa Moskow akan memberikan bantuan ekonomi tambahan kepada Pyongyang sebagai bentuk imbalan atas dukungan yang diberikan.

Pada pertemuan di Riyadh pekan lalu, Rusia dan Amerika Serikat sepakat untuk mulai bekerja menuju penyelesaian perang di Ukraina dan memperbaiki hubungan diplomatik serta ekonomi mereka. Namun, Ukraina tidak hadir dalam pembicaraan tersebut.

Kesepakatan ini menandai perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS di bawah Presiden Donald Trump dan menunjukkan pergeseran strategi dalam menangani konflik yang sedang berlangsung, namun masih belum jelas pandangannya tentang pasukan Korut di Rusia secara spesifik.

Sementara itu, para pengamat memperkirakan bahwa sebelum perang berakhir, Korea Utara dapat mengirim lebih banyak pasukan ke Rusia untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari Moskow.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)