ASEAN–UE Bahas AOIP dan CEPA, Indonesia Tekankan Urgensi Implementasi

Brussel: menegaskan bahwa Kemitraan Strategis ASEAN–Uni Eropa harus menghasilkan kerja sama yang memberikan dampak konkret, ucap Menteri Luar Negeri Sugiono dalam ASEAN–EU Ministerial Luncheon di sela rangkaian EU Indo-Pacific Ministerial Forum di Brussel, Belgia, Jumat, 21 November 2025.

“Kita tidak boleh berhenti pada diskusi tentang penyelarasan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan EU Strategy for Cooperation in the Indo-Pacific. Yang lebih penting adalah mewujudkan kerja sama yang konkret,” ujar Menlu Sugiono, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Sabtu, 22 November 2025.

Indonesia merupakan penggagas dan pendorong utama AOIP, visi strategis ASEAN untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik tetap damai, stabil, dan sejahtera melalui kerja sama yang inklusif. AOIP juga menjadi respons konstruktif terhadap dinamika persaingan kekuatan besar yang dapat memengaruhi stabilitas kawasan.

Dalam forum tersebut, Menlu Sugiono juga menyampaikan harapan agar perundingan Indonesia–EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat segera dituntaskan. Ia menilai perjanjian ini penting untuk memperkuat keterbukaan pasar antara Indonesia dan Uni Eropa, terutama di tengah tren proteksionisme global yang meningkat.

Kepada para Menteri Uni Eropa dan ASEAN, Menlu turut menyinggung situasi kemanusiaan di Palestina serta menyerukan dukungan terhadap Solusi Dua Negara (Two-State Solution).

Kemitraan ASEAN–Uni Eropa yang dimulai sejak 1977 akan memasuki usia ke-50 pada 2027. Pertemuan tingkat Menteri ini mencerminkan pengakuan atas peran penting ASEAN dalam tatanan Indo-Pasifik, sekaligus menegaskan komitmen kedua pihak untuk memperkuat hubungan dan kerja sama strategis di masa mendatang.

Baca juga:  Indonesia-Uni Eropa Capai Kesepakatan Politik Tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif