Sesi foto bersama di pertemuan iklim COP30 di Belem, Brasil, Jumat, 7 November 2025. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 19 November 2025 12:29
Brasilia: Otoritas Brasil pada Selasa, 18 November 2025, mengecam pernyataan Kanselir Jerman Friedrich Merz yang dinilai meremehkan Belem, kota di tepi hutan Amazon yang menjadi tuan rumah Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30). Merz sebelumnya mengunjungi Brasil pada awal November untuk membahas agenda iklim bersama sejumlah pemimpin.
Setibanya kembali di Berlin, Merz mengatakan dalam sebuah konferensi dagang bahwa ia senang meninggalkan kota tersebut. Dalam pidatonya, ia memuji lingkungan Jerman yang dinilainya makmur dan bebas.
“Kami tinggal di salah satu negara terindah di dunia. Minggu lalu saya bertanya kepada beberapa jurnalis yang bersama saya di Brasil: Siapa di antara kalian yang ingin tinggal di sana? Tidak ada yang mengangkat tangan,” ujarnya.
“Mereka semua senang karena kami kembali dari tempat itu ke Jerman pada malam Jumat hingga Sabtu,” imbuhnya.
Hingga Selasa malam, kantor kanselir Jerman belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Associated Press. Sementara itu, kementerian luar negeri Brasil memilih tidak membuat pernyataan publik sejak Minggu, ketika potongan pidato Merz menyebar luas di media sosial negara tersebut.
Respons Keras Pejabat Brasil
Mengutip dari The Independent, Rabu, 19 November 2025, Presiden Luiz Inácio Lula da Silva akhirnya merespons dalam pidatonya saat peresmian jembatan baru di wilayah selatan Amazon. Ia menilai komentar Merz tidak mencerminkan pemahaman terhadap kota yang dikunjunginya.
“Kanselir Jerman mengeluh: ‘Saya pergi ke Belem, tetapi segera kembali karena saya sebenarnya lebih suka Berlin.’ Ia seharusnya pergi ke bar, menari, mencicipi makanan khas negara bagian Para. Ia akan sadar bahwa Berlin tidak memberi 10% dari kualitas yang ditawarkan Para dan kota Belem,” ujar Lula.
Para Gubernur Para Helder Barbalho menyebut pernyataan Merz sebagai “pidato penuh prasangka yang lebih menggambarkan pembicaranya daripada topiknya.” Ia menambahkan, “Aneh melihat seseorang yang membuat planet ini semakin panas justru menganggap aneh panasnya Amazon.”
Wali Kota Belem Igor Normando juga mengkritik keras Merz. Ia menilai komentar itu “penuh prasangka dan arogan,” seraya menegaskan bahwa masyarakat Jerman yang datang ke kotanya justru menunjukkan kekaguman. “Kami akan terus menyambut setiap pengunjung dengan hormat dan kegembiraan. Itulah yang paling kami lakukan,” ujarnya.
Sejumlah legislator turut menanggapi, termasuk Duda Salabert yang mengatakan, “Tidak mungkin kita menganggap serius seorang pemimpin yang berbicara tentang perlindungan iklim, tetapi merasa tidak nyaman saat berada di hutan hujan terbesar di dunia.”
Wali Kota Rio de Janeiro Eduardo Paes memilih respons yang jauh lebih tajam dengan menyebut Merz “seorang Nazi” serta melontarkan sejumlah hinaan lain. Ia kemudian menghapus unggahan tersebut. “Saya sudah meluapkan kekesalan hari ini. Semua orang di kementerian luar negeri bisa tenang sekarang,” katanya. “Hidup persahabatan Brasil dan Jerman, yang sangat berarti bagi saya!”
Jerman merupakan donor utama Amazon Fund, sebuah inisiatif pemerintah Brasil untuk memberantas deforestasi. Pada 7 November di Belem, Merz menyatakan kesiapan Jerman untuk memberikan investasi “signifikan” bagi Tropical Forests Forever Fund, program baru yang dirancang pemerintahan Lula untuk mendukung lebih dari 70 negara berkembang yang berkomitmen menjaga hutan tropis.
Baca juga:
Konferensi Iklim COP30 di Brasil Pertanyakan Efektivitas Diplomasi Global