Paket berisikan bangkai tikus terpenggal ditemukan di depan Kantor Tempo. Foto: Istimewa.
Anggi Tondi Martaon • 22 March 2025 19:50
Jakarta: Mabes Polri merespons teror kepala babi dan bangkai tikus yang dialami Tempo. Korps Bhayangkara disebut telah membentuk tim khusus mengusust peneror dan motifnya.
Hal itu disampaikan Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra. Dia mengakatakan, sekitar 20 polisi mendatangi kantor Tempo dan mengambil bungkusan berisi enam bangkai tikus yang dikirim Sabtu, 22 Maret 2025, dinihari.
Setri menyampaikan kejadian yang dialami tempo sebagai bentuk teror terhadap kerja media dan kebebasan pers. “Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis,” kata Setri melalui keterangan tertulis, Sabtu, 22 Maret 2025.
Tempo menegaskan tidak takut dengan teror tersebut. Setri meminta tindakan tersebut dihentikan.
"Setop tindakan pengecut ini," ungkap dia.
Kotak berisi bangkai tikus itu pertama kali ditemukan petugas kebersihan Tempo pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB. Awalnya, petugas kebersihan Tempo menduga kotak kardus yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan.
Kotak itu sedikit penyok. Ketika dibuka, kotak kardus berisi kepala tikus.
Petugas kebersihan itu lalu memanggil rekannya dan satpam Tempo. Ketika dibuka, ada enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal yang ditumpuk dengan badannya. Tak ada tulisan apa pun di kotak kardus tersebut.
Pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung. Bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar orang tak dikenal pada pukul 02.11 WIB dari luar pagar kompleks kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat Jakarta Selatan.
Petugas keamanan menduga kotak bangkai tikus itu mengenai mobil yang sedang diparkir sebelum membentur aspal. Ada jejak baret pada mobil yang terkenal lemparan kotak tikus itu.
Pada 19 Maret 2025, kantor redaksi Tempo juga menerima paket berisi kepala babi tanpa telinga. Paket tersebut dikirim oleh kurir yang memakai atribut aplikasi pengiriman barang. Paket ditujukan untuk Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan
host siniar Bocor Alus Politik.