Bendera Uni Eropa berkibar di markas besarnya di Brussels, Belgia. (Anadolu Agency)
Eko Nordiansyah • 27 March 2025 07:20
Jakarta: Para tokoh politik dan analis Italia menekankan pentingnya persatuan Eropa dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi, mulai dari tarif baru AS dan meningkatnya utang publik hingga meluasnya pengaruh perusahaan teknologi besar.
Hal ini disampaikan dalam sebuah konferensi di Roma yang bertajuk "Menguasai Eropa dan Italia di Era Donald Trump" yang diselenggarakan oleh Universitas LUISS pada Senin malam.
Konferensi ini menghadirkan pembicara terkemuka, termasuk mantan Perdana Menteri Italia Mario Monti dan Giuliano Amato, Menteri Keuangan Giancarlo Giorgetti, Wakil Presiden Komisi Eropa Raffaele Fitto, dan para profesor LUISS.
"Apa yang kita lihat hari ini bukanlah satu-satunya momen di mana Eropa menghadapi tantangan besar," kata Monti, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Italia antara tahun 2011 dan 2013 selama krisis utang negara global, dikutip dari laman Xinhua.
Awal bulan ini, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 25 persen untuk impor aluminium, baja, dan terkait, dengan putaran lain yang akan berlaku pada 2 April, meskipun detailnya masih belum jelas.
Sebagai tanggapan, Uni Eropa awalnya berencana untuk menerapkan tarif pembalasan pada 1 April tetapi menunda hingga setidaknya dua minggu setelah pertemuan Dewan Eropa untuk memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi.
Di sela-sela konferensi, profesor ekonomi Pietro Reichlin mengatakan kepada Xinhua bahwa kebijakan tarif yang tidak dapat diprediksi dari pemerintahan Trump memperumit strategi tanggapan UE.
Baca juga:
Kondisi Ekonomi Jadi 'Kambing Hitam' Penurunan IKI |