Perwakilan dari SMAN 1 dan SMAN 6 Kota Cirebon saat memberikan klarifikasi tentang kasus pengeditan foto porno. Metrotvnews.com/ Ahmad Rofahan
Cirebon: Dua sekolah yang sempat menjadi tempat belajar ketiga terduga pelaku pengeditan foto porno di Cirebon, Jawa Barat, menyebut tindakan dilakukan saat ketiganya masih bersekolah di tingkat SMP.
Wakil Kepala Sekolah SMAN 6 Kota Cirebon, Eka Novianto, mengatakan berdasarkan penulusuran, tindakan pengeditan itu terjadi antara bulan April - Mei.
"Jadi, kejadiannya bukan saat mereka sekolah di tempat kami, tapi sebelumnya," kata Eka di Cirebon, Selasa, 26 Agustus 2025.
Hal tersebut juga dibuktikan dengan dua siswi sekolahnya yang menjadi korban pengeditan foto tersebut oleh pelaku.
Menurut Eka dua siswa disekolahnya yang menjadi korban, tidak satu kelas dengan pelaku. Namun kedua korban tersebut, pernah satu SMP dengan pelaku.
"Korban disekolah kami itu, pernah satu sekolah dengan pelaku. Mereka juga saling kenal," jelas Eka.
Hal serupa juga disamapikan oleh Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Cirebon, Medianto Dwi Cipta. Menurut Medianto, ada empat siswi disekolahnya yang menjadi korban pengeditan foto porno oleh pelaku.
Pihaknya sempat mempertemukan antara korban dengan pelaku. Dalam pertemuan tersebut, korban dan pelaku sudah saling mengenal.
"Ditempata kami juga begitu, korban dan pelaku saling mengenal," ungkap Medianto.
Sebelumnya warga Cirebon digegerkan dengan terbongkarnya kasus pengedita foto porno dengan menggunakan AI. Korban pengeditan foto asusila tersebut, merupakan kalangan pelajar.
Mediasi yang sempat dilakukan dan dihadiri oleh sejumlah pihak, tidak menghasilkan kata sepakat. Keluarga korban tetap meminta kasus ini dilanjutkan melalui jalur hukum.
Streaming