Kebakaran Hutan di Spanyol Mulai Terkendali, Cuaca Sejuk Munculkan Harapan

Kebakaran hutan kerap melanda Spanyol dari tahun ke tahun. (Anadolu Agency)

Kebakaran Hutan di Spanyol Mulai Terkendali, Cuaca Sejuk Munculkan Harapan

Willy Haryono • 20 August 2025 16:42

Gondulfes: Kebakaran hutan yang melanda wilayah utara dan barat Spanyol dalam 24 jam terakhir telah membakar area hampir sama luasnya dengan total sepanjang tahun lalu.

Namun, berakhirnya gelombang panas selama 16 hari dan perkiraan turunnya hujan memunculkan harapan bahwa titik akhir dari kebakaran hutan ini sudah mulai terlihat.

Api telah menyebar di wilayah Extremadura, Galicia, serta Castile dan Leon, memaksa pihak berwenang menghentikan layanan kereta api, menutup akses jalan raya di sejumlah area, serta memblokir jalur sepanjang 50 km di rute ziarah populer Camino de Santiago.

Mengutip dari AsiaOne, Rabu, 20 Agustus 2025, data terbaru European Forest Fire Information System (EFFIS) menunjukkan kebakaran telah melalap vegetasi di 38.000 hektare sejak Senin, hanya sedikit di bawah total 42.000 hektare sepanjang 2024.

Namun, badan meteorologi nasional, yang pada Senin lalu menyatakan berakhirnya salah satu gelombang panas terpanjang dalam lima dekade terakhir, kini memperkirakan suhu akan turun dan kelembapan udara meningkat.

“Perkembangannya positif, tim-tim sedang menstabilkan kebakaran,” kata pemimpin regional Castile dan Leon, Alfonso Fernandez Manueco, kepada awak media.

Wilayah tersebut, yang merupakan terbesar di Spanyol, menjadi salah satu yang paling parah terdampak. “Jika tren cuaca berlanjut, besok akan lebih baik daripada hari ini, dan lusa lebih baik lagi,” ujarnya.

Meski demikian, badan cuaca menyebut kondisi buruk akan tetap bertahan di Spanyol bagian selatan, termasuk sebagian wilayah Extremadura.

Sejauh tahun ini, diperkirakan 382.600 hektare telah terbakar di Spanyol, setara luas pulau Mallorca, menurut data EFFIS. Angka tersebut menjadi yang terbesar sejak pencatatan dimulai pada 2006 dan lebih dari empat kali lipat rata-rata 2006–2024.

Saat mengunjungi lokasi kebakaran di Extremadura, Perdana Menteri Pedro Sanchez menyatakan pemerintah akan menetapkan banyak wilayah terdampak sebagai zona darurat, yang berarti berhak menerima bantuan untuk rekonstruksi. Ia menyalahkan kebakaran pada dampak perubahan iklim dan mengatakan akan mengusulkan rencana bulan depan untuk menjadikan kebijakan darurat iklim sebagai kebijakan permanen negara.

“Kita melihat darurat iklim semakin cepat dan semakin buruk secara signifikan, khususnya di Semenanjung Iberia, setiap tahunnya,” ujarnya.

Namun, pihak oposisi menyebut usulan itu sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari lemahnya penanganan pemerintah terhadap kebakaran.

Sebagian besar Eropa Selatan kini mengalami salah satu musim kebakaran hutan terburuk dalam dua dekade. Tentara Spanyol telah mengerahkan 3.400 personel dan 50 pesawat untuk membantu pemadam kebakaran, sementara Republik Ceko, Finlandia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Slovakia mengirim ratusan petugas, kendaraan, serta pesawat.

Kementerian Dalam Negeri menyebut sejak Juni lalu, 32 orang telah ditangkap dan 93 lainnya sedang diselidiki atas dugaan pembakaran.

Baca juga:  Gelombang Panas di Spanyol Sebabkan Lebih dari 1.100 Kematian dalam 16 Hari

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)