Korea Utara Tegaskan Senjata Nuklirnya Bukan Alat Tawar Negosiasi

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (KCNA)

Korea Utara Tegaskan Senjata Nuklirnya Bukan Alat Tawar Negosiasi

Willy Haryono • 8 February 2025 15:09

Pyongyang: Korea Utara menegaskan bahwa senjata nuklirnya tidak ditujukan sebagai alat negosiasi, tetapi untuk penggunaan tempur melawan musuh yang mengancam rakyatnya dan perdamaian dunia, lapor media pemerintah Korean Central News Agency, Sabtu, 8 Februari 2025.

Pernyataan itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjamu Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba di Gedung Putih di hari Jumat. Kedua pemimpin menyatakan komitmen mereka untuk memastikan Korea Utara mengakhiri program senjata nuklirnya.

KCNA tidak menyebutkan pertemuan antara Trump dan Ishiba, dengan hanya mengutip pernyataan yang dilaporkan pejabat NATO dan Uni Eropa yang menegaskan kembali tuntutan untuk denuklirisasi penuh Korea Utara.

"Kami katakan ini dengan jelas sekali lagi: Senjata nuklir kami bukanlah iklan untuk mendapatkan pengakuan siapa pun, dan apalagi alat tawar-menawar yang dapat ditukar dengan sejumlah uang," lapor KCNA.

"Angkatan nuklir kita digunakan untuk pertempuran tanpa henti guna melenyapkan segala upaya pasukan musuh yang melanggar kedaulatan negara kita dan keselamatan rakyat kita serta mengancam perdamaian dunia," lanjutnya.

Korea Utara belum menanggapi secara langsung ajakan Trump untuk melanjutkan kontak dengan pemimpinnya, Kim Jong-un. Sebaliknya, Korea Utara justru menekankan niatnya untuk “meningkatkan” kekuatan nuklir negara.

Trump mengatakan di hari Jumat bahwa ia "akan menjalin hubungan dengan Korea Utara dan dengan Kim Jong-un,” seraya menambahkan bahwa ia memiliki hubungan baik dengan Kim. Keduanya pernah mengadakan pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya selama masa jabatan pertama Trump sebagai presiden.

Pada 20 Januari ketika dilantik untuk masa jabatan keduanya, Trump mengatakan bahwa Korea Utara adalah "kekuatan nuklir," yang menimbulkan pertanyaan apakah ia akan melanjutkan perundingan pengurangan senjata ketimbang denuklirisasi.

Baca juga:  Korea Utara: Penjualan Senjata AS Tidak Akan Selamatkan Korea Selatan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)