Ini Strategi Jitu Biar Punya Rumah Idaman, Gen Milenial dan Z Kudu Simak Nih!

Ilustrasi. Foto: Freepik

Ini Strategi Jitu Biar Punya Rumah Idaman, Gen Milenial dan Z Kudu Simak Nih!

Husen Miftahudin • 30 March 2025 10:14

Jakarta: Banyak orang, khususnya generasi Milenial dan Generasi Z, berhasrat untuk memiliki rumah ideal. Namun, dengan terus meroketnya harga properti, mewujudkan keinginan itu bisa jadi sangat sulit.

Menurut Statistik Perumahan dan Permukiman 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebagian besar kepemilikan properti di kota dilakukan secara tunai (47,63 persen) dan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 41,3 persen.

Dilansir dari laman Jenius, KPR menjadi pilihan populer karena merupakan bentuk pinjaman jangka panjang. Pembayaran KPR bisa dilakukan dalam periode yang lebih dari lima tahun, bahkan mencapai 10 atau 15 tahun. Oleh karena itu, kondisi keuangan merupakan aspek penting yang perlu dipikirkan sebelum mengambil langkah untuk membeli asset bernilai tinggi ini.

Waktu angsuran, jumlah cicilan, dan harga properti bisa disesuaikan dengan keadaan keuangan. Uang muka yang lebih besar dapat memperpendek periode angsuran, dengan asumsi suku bunga dan besaran cicilan bulanan tetap.

Bagi mereka yang merasa gajinya mencukupi tetapi merasa ragu untuk terikat jangka panjang, menabung untuk meningkatkan uang muka bisa menjadi pilihan yang baik. Simulasi KPR dapat dilakukan dengan bantuan dari agen penjual properti atau melalui kalkulator keuangan.
 

Baca juga: Dear Gen Z, Begini Cara Mudah Mengajukan Cicilan Rumah
 

Proses pengajuan KPR


Terdapat beberapa persyaratan dan dokumen yang biasanya dibutuhkan, termasuk:
1. Bukti penghasilan
2. Buku tabungan atau laporan rekening
3. Kartu identitas (KTP atau kartu keluarga)
4. Surat nikah (jika sudah menikah)
5. Surat keterangan penghasilan dari tempat kerja

Riwayat kredit yang positif (skor kredit) juga menjadi faktor penting bagi lembaga keuangan. Pembayaran cicilan yang tepat waktu, tidak melebihi limit, dan tidak pernah terlambat akan memberikan keyakinan kepada lembaga keuangan tentang komitmen dan kemampuan finansial calon pembeli.

Di samping itu, perencanaan finansial yang baik sangat dianjurkan guna mengatasi risiko cicilan yang terhambat. Menyimpan dana darurat sebesar tiga sampai enam bulan pengeluaran, memiliki asuransi kesehatan untuk keluarga, dan asuransi jiwa untuk pencari nafkah utama adalah beberapa persiapan yang disarankan. Selain itu, rumah yang dibeli juga sebaiknya diasuransikan dari kemungkinan kebakaran.


(Ilustrasi kepemilikan rumah. Foto: Shutterstock)
 

Alternatif pembelian tunai


1. Membuka rekening khusus
Alokasikan sebagian dari pendapatan secara berkala (misalnya 30 persen) ke dalam rekening tabungan khusus untuk pembelian rumah. Transfer otomatis bisa membantu memastikan disiplin.

2. Mengembangkan dana melalui investasi
Mengingat proses menabung untuk membeli properti memakan waktu lama, investasi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan dana. Instrumen investasi konservatif seperti obligasi negara ritel, reksa dana pasar uang, atau deposito patut dipertimbangkan. Penting juga untuk mendiversifikasi instrumen investasi guna mengelola risiko.

3. Simulasi nilai investasi
Manfaatkan kalkulator investasi untuk menghitung nilai dana yang perlu dihemat. Dengan melakukan tabungan secara konsisten dan berinvestasi, impian untuk memiliki rumah bisa menjadi kenyataan dalam beberapa tahun ke depan.

4. Prioritaskan pembelian rumah
Menempatkan pembelian rumah sebagai tujuan finansial yang utama sangat penting. Manfaatkan berbagai kesempatan yang tersedia, mulai dari promosi bunga dari bank, diskon dari pengembang, penghapusan biaya pembelian, diskon PPN dari pemerintah, hingga fasilitas pembiayaan untuk hunian subsidi.

5. Pilih pengembang tepercaya
Waspadai reputasi, pengembangan kualitas, dan proyek yang sedang Anda kerjakan. Temukan latar belakang pengembang, berita terbaru, dan pengalaman konsumen sebelumnya. Hal yang sama berlaku untuk lembaga keuangan yang telah digunakan.

Membeli rumah tentu merupakan tantangan keuangan utama, terutama untuk generasi milenium dan Gen Z. Meningkatnya harga real estat dan ketinggian lensa hipotek adalah hambatan lain.

Dengan perencanaan keuangan yang baik, disiplin yang kuat dan prioritas keuangan yang jelas, mimpi rumah bukan tidak mungkin. Memiliki rumah adalah keputusan keuangan yang bijak dan bisa menjadi modal yang berharga di masa depan. (Avifa Aulya Utami Dinata)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)