Banggar DPR Dorong Pemerintah Perbaiki Perdagangan Global Melalui WTO

Ilustrasi. Foto: Medcom

Banggar DPR Dorong Pemerintah Perbaiki Perdagangan Global Melalui WTO

Media Indonesia • 4 April 2025 18:52

Jakarta: Ketidakpastian ekonomi global semakin meningkat setelah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump kembali menerapkan kebijakan perdagangan proteksionis. Langkah ini dikhawatirkan memicu ketegangan dagang baru, termasuk dengan Tiongkok, Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko.  

Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah menyoroti dampak kebijakan tersebut terhadap perekonomian global dan Indonesia. Menurutnya, kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Trump, termasuk pengenaan tarif 32 persen atas barang ekspor Indonesia ke AS, bisa berakibat buruk terhadap perdagangan internasional.  

"Kita tidak ingin krisis global kembali terjadi seperti di era McKinley Tariff yang berkontribusi pada depresi panjang di akhir abad ke-19. Langkah sepihak AS ini dapat membawa petaka ekonomi global," ujar Said Abdullah saat dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 4 April 2025.

Untuk menghadapi situasi ini, Said menekankan pentingnya peran Indonesia dalam mendorong reformasi perdagangan dunia melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Sehingga, kebijakan yang diambil lebih adil dan berkelanjutan.

"Prinsip perdagangan non-diskriminatif harus ditegakkan demi kesejahteraan global," ungkap dia.
 

Baca juga: 

Sikapi Tarif Trump, Pemerintah Kirim Tim Lobi Tingkat Tinggi ke AS


Di dalam negeri, Said mengusulkan sejumlah langkah strategis, seperti menjaga daya saing produk ekspor, mencari pasar alternatif, dan memastikan devisa hasil ekspor tetap di dalam negeri. 

"Kita juga harus memperluas skema bilateral currency swap agar tidak bergantung pada dolar AS dan memperbaiki infrastruktur pasar keuangan," sebut dia.  

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang adaptif. Serta komunikasi publik yang transparan untuk menjaga kepercayaan investor.

"Ketidakpastian global harus disikapi dengan kebijakan kontra-siklus yang tepat. Fiskal harus tetap sehat agar dunia usaha tetap berjalan," ujar dia. (M. Ilham Ramadhan Avisena)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)