Penguatan Masyarakat Pesisir Jadi Cara Hadapi Kenaikan Air Laut

Retno sampaikan cara hadapi kenaikan air laut dengan penguatan masyarakat sipil. (Kemenlu RI)

Penguatan Masyarakat Pesisir Jadi Cara Hadapi Kenaikan Air Laut

Marcheilla Ariesta • 22 September 2023 13:46

New York: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan Breakfast Summit: Addressing the Existential Threats Posed by Sea-level Rise. Dalam pertemuan ini, ada tiga hal yang disampaikan Indonesia. 

Kegiatan ini diselenggarakan bersama oleh Tuvalu, Palau, Marshall Island, dan UN Global Center for Climate Mobility

"Jadi, kalau kita lihat negara-negara yang jadi co-host adalah negara-negara kepulauan di Pasifik. Hal ini sangat dapat dipahami mengingat negara- negara kepulauan kecil tersebut sangat rentan terhadap dampak kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim," kata Retno dalam pernyataan pers virtual, Jumat, 22 September 2023. 

Indonesia juga sebagai negara kepulauan, kata Retno, sehingga RI ikut di dalam pertemuan tersebut. Ia menambahkan, Indonesia juga tahu rentan juga terhadap dampak permukaan kenaikan air laut. 

Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), ujar Retno, saat ini permukaan air laut dunia sudah naik 20 centimeter dibanding baseline tahun 1900. Dan di tahun 2100 kenaikannya diperkirakan dapat mencapai 1 meter ,jika emisi CO2 masih tetap tinggi. 

"Nah, kenaikan air laut akan menyebabkan hilangnya ekosistem pesisir, salinasi atau penggaraman air tanah, dan juga rusaknya infrastruktur pesisir," serunya. 

Retno menambahkan, IPCC juga memperkirakan bahwa pada 2050 sebanyak 1 miliar orang akan terpapar dengan dampak kenaikan air laut. 

"Di dalam pertemuan tadi pagi, saya menyampaikan beberapa hal, antara lain, kenaikan air laut adalah ancaman yang memang nyata di depan mata kita, yang mengancam survival sehingga kita harus bersatu mengatasinya," kata Retno. 

Tiga hal tersebut adalah, pertama, perlu kerja sama untuk pencegahan dan mitigasi. 

"Yang kedua, meningkatkan upaya adaptasi iklim termasuk memperkuat resiliensi masyarakat pesisir," ucapnya. 

Ketiga, menekankan pentingnya menjaga integritas wilayah yang berpotensi terancam oleh naiknya permukaan air laut, termasuk dengan memastikan kerangka hukum internasional. 

"Dan juga saya dalam kesempatan tersebut, sekaligus menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah 1st High-Level Meeting of the Archipelagic and Island States (AIS) Forum atau kita singkat AIS Summit, yang akan diselenggarakan di Bali pada 11 Oktober nanti," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)