Serangan Roket di Darfur Sudan Tewaskan 16 Warga Sipil

Asap hitam dari arah pertempuran dua kubu bertikai di Khartoum, Sudan, 19 April 2023. (EPA-EFE)

Serangan Roket di Darfur Sudan Tewaskan 16 Warga Sipil

Willy Haryono • 22 July 2023 20:47

Darfur: Setidaknya 16 warga sipil tewas akibat serangan roket di Darfur, Sudan, menurut laporan serikat pengacara lokal pada Sabtu, 22 Juli 2023.

Darfur, wilayah luas yang dirusak konflik brutal di Sudan sejak awal tahun 2000-an, telah menyaksikan beberapa kekerasan terburuk sejak pertempuran terbaru meletus pada pertengahan April lalu antara dua jenderal yang bersaing memperebutkan kekuasaan.

"Selama serangan roket antara tentara (nasional Sudan) dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF), 16 warga sipil tewas pada Jumat kemarin di Nyala, ibu kota negara bagian Darfur Selatan," kata serikat itu.

"Dan setidaknya satu orang tewas oleh penembak jitu," tambahnya, dikutip dari laman The Straits Times.

Di ibu kota Darfur Barat, El Geneina dekat Chad, penembak jitu dilaporkan menargetkan penduduk dari atap rumah sejak pertempuran dimulai. Puluhan ribu penduduk di area tersebut dikabarkan telah melarikan diri melintasi perbatasan.

Perang di Sudan, yang pecah di ibu kota Khartoum pada 15 April dan menyebar ke Darfur akhir bulan itu, telah menewaskan setidaknya 3.000 orang di seantero negeri, menurut estimasi konservatif.

Konflik terbaru ini berlangsung antara panglima militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan melawan mantan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo yang merupakan komandan paramiliter RSF.

Pertempuran di Darfur, salah satu markas RSF, baru-baru ini terkonsentrasi di sekitar Nyala, setelah terjadinya bentrokan brutal di El Geneina di mana PBB melaporkan adanya sejumlah tindak kekejaman.

Baca juga:  Sekjen PBB: Sudan Kian Dekat Menuju 'Perang Saudara Berskala Penuh'

Pertempuran juga berlanjut di dalam dan sekitar Khartoum. Penduduk melaporkan pada hari Sabtu ini bahwa militer Sudan melancarkan serangan udara di beberapa desa di utara negara bagian Al-Jazirah.

Lahan subur antara sungai Nil Putih dan Nil Biru sekarang menampung beberapa ratus ribu dari sekitar 3,3 juta warga Sudan yang telantar akibat perang. Jika pertempuran meluas ke Al-Jazirah, mereka mungkin terpaksa mengungsi lagi.

Baik Burhan mau pun Daglo sama=sama memiliki perwakilan delegasi di Arab Saudi, negara yang menjadi berlangsungnya dialog damai. Pertemuan kedua kubu telah beberapa kali berlangsung, namun belum juga membuahkan hasil.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)