Ilustrasi produk hasil pertanian. FOTO: MI/RAMDANI
Cahya Mulyana • 12 July 2023 14:32
Jakarta: Indonesia memainkan peran kepemimpinannya dalam dunia diplomasi multilateral, dengan berhasil masuk kembali sebagai Anggota Dewan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) untuk periode 2024-2027. Terpilihnya Indonesia pada Konferensi ke-43 FAO ditentukan pada momen Pertemuan Konferensi FAO.
"Keterpilihan ini tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak, termasuk dukungan dan kepercayaan dari negara-negara lain terhadap Indonesia," ungkap keterangan resmi di laman Kementerian Luar Negeri, Rabu, 12 Juli 2023.
Keterpilihan ini akan terus membuka kesempatan untuk memperjuangkan berbagai kepentingan Indonesia melalui jalur diplomasi multilateral di FAO. Sebagai anggota Dewan FAO, tugas Indonesia tidak mudah.
"Terutama di tengah tantangan multirupa yang disebabkan konflik di Ukraina, perubahan iklim dan dampak covid-19. Tugas berat dalam diplomasi di bidang pangan dan pertanian masih harus terus ditingkatkan dan dilakukan secara berkesinambungan," tambah keterangan tersebut.
Setelah dikukuhkan kembali sebagai Anggota Dewan FAO, semua Anggota Dewan telah melakukan pembahasan mengenai penetapan komite-komite kerja di dalam FAO, seperti Komite Program, Komite Keuangan, serta Komite Urusan Konstitusi dan Hukum.
Terkait hal itu, Indonesia telah dipercaya dan diusung untuk duduk dalam Komite Urusan Konstitusi dan Hukum FAO pada Senin, 10 Juli 2023. Komite tersebut bertugas untuk membantu Dewan dalam melakukan perumusan dan monitoring berbagai kebijakan FAO terkait program, keuangan, dan masalah-masalah hukum yang ada.
Kontribusi RI terhadap kebijakan pangan dan pertanian dinanti
Wakil Indonesia, Purna Cita Nugraha yang menjabat sebagai Sekretaris Pertama Kedubes RI di Roma, Italia, telah dipercaya menjadi Anggota Komite Urusan Konstitusi dan Hukum Badan PBB untuk Urusan Pangan untuk periode 2023-2025.
Komite Urusan Konstitusi dan Hukum atau Committee on Constitutional and Legal Matters (CCLM) FAO tersebut beranggotakan tujuh orang yang mewakili tujuh kawasan, dan Purna Cita Nugraha sebagai wakil dari Indonesia telah mendapatkan dukungan dari negara-negara Asia lainnya. Keanggotaan pada Komite ini bersifat personal (personal capacity) dan tidak dalam kapasitas mewakili negara.
Purna Cita Nugraha merupakan orang Indonesia ketiga yang berhasil menduduki jabatan tersebut sejak CCLM dibentuk pada 1957. Dengan berperan aktif di dalam komite kerja FAO, Indonesia dapat berkontribusi positif terhadap kebijakan pangan dan pertanian internasional serta agar Indonesia semakin diakui peranannya.
Sebelumnya, Indonesia juga berhasil dikukuhkan kembali sebagai Anggota Komite Masalah Komoditas (CCP) FAO periode 2023-2025 pada Konferensi ke-43 FAO sebagai wakil dari Asia. Saat ini, representasi Indonesia pada Komite tersebut diwakili oleh Erma Rheindrayani, Counsellor, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma, Italia.