Ilustrasi. FOTO: dok MI
Jakarta: Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, terus berupaya berkontribusi secara positif untuk memajukan sektor pertanian Indonesia. Hal itu menjadi penting guna mewujudkan ketahanan pangan demi memastikan pembangunan berkelanjutan.
Adapun Petrokimia Gresik kini genap 51 tahun memakmurkan negeri dari pertanian. Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo pada saat peringatan HUT Ke-51 Petrokimia Gresik menyampaikan capaian ini merupakan buah dari komitmen dan inovasi yang dibangun insan Petrokimia Gresik untuk berkontribusi bagi kemajuan pertanian Indonesia.
Pada pertengahan 2022, lanjutnya, Petrokimia Gresik dihadapkan pada perubahan regulasi pupuk bersubsidi melalui Permentan 10 Tahun 2022. Dari awalnya ada lima pupuk yang masuk dalam skema subsidi, sekarang tinggal Urea dan NPK saja. Begitu juga dengan komoditas yang disubsidi.
"Dari semula ada 70 komoditas, sekarang hanya sembilan komoditas saja yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi," ujar Dwi Satriyo, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 11 Juli 2023.
Kinerja terbaik, klaimnya, juga ditandai dengan perolehan laba perusahaan di 2022 sebesar Rp3,23 triliun, atau sekitar 285 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,13 triliun. Laba ini menjadi laba terbesar yang berhasil dibukukan Petrokimia Gresik selama lebih dari 50 tahun memakmurkan negeri ini.
Kemudian, realisasi tingkat kesehatan perusahaan memperoleh skor 91 dengan predikat 'Sehat AA' atau lebih tinggi dibandingkan dengan skor RKAP sebesar 78 predikat Sehat A. Begitu juga dengan capaian Key Performance Indicator (KPI) perusahaan sebesar 106,11 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan RKAP sebesar 100 persen.
Kinerja berikutnya diwujudkan melalui inovasi insan Petrokimia Gresik sepanjang 2022 yang mampu menciptakan nilai tambah atau value creation sebesar Rp277 miliar bagi perusahaan. Capaian ini merupakan sumbangsih dari 91 persen karyawan yang terus berpikir improvement bagi perusahaan.
Selanjutnya, program Makmur Petrokimia Gresik menjadi solusi untuk memakmurkan negeri. Program yang diinisiasi Pupuk Indonesia dan selanjutnya menjadi program platform Kementerian BUMN ini berhasil membantu meningkatkan produktivitas pertanian dengan realisasi mencapai lebih dari 92 ribu ha atau sekitar 93 persen dari target 2023 sebesar 99 ribu.
Pada tahun lalu, realisasi Program Makmur Petrokimia Gresik mencapai 116 persen dari target, yaitu seluas 98.598 ha dengan total serapan pupuk mencapai 63.779 ton. Capaian ini menunjukkan program ini merupakan wujud nyata solusi makmurkan negeri perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
"Dunia tidak hanya sedang berubah tetapi menghadapi tantangan era disrupsi. Pola bisnis lama bisa tiba-tiba menjadi usang dan muncul pola bisnis baru yang mengambil alih. Untuk itu kemampuan beradaptasi dan berkreasi menjadi tumpuan dalam berkompetisi," tutup Dwi Satriyo.