Mahasiswa PTNU Didorong Memperkuat Kolaborasi Gerakan

Mukernas BEM PTNU 2025. Foto: Istimewa.

Mahasiswa PTNU Didorong Memperkuat Kolaborasi Gerakan

Arga Sumantri • 10 December 2025 19:26

Jakarta: Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) didorong terus menjaga komitmen dan memperkuat kolaborasi. Hal ini dinilai penting untuk memastikan gerakan mahasiswa PTNU berdampak baik untuk masyarakat.

Hal ini disampaikan Presidium Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PTNU se-Nusantara, Achmad Baha’ur Rifqi dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 2025 bertajuk 'Wujud Nyata Bakti BEM PTNU untuk Negeri'. Forum ini berlangsung di Kampus I Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.

"Kita memiliki tugas besar untuk berkontribusi kepada umat, bangsa, dan negara," ujar Baha melalui keterangan tertulis, Rabu, 10 Desember 2025.

Baha menegaskan Mukernas 2025 menjadi titik awal penguatan gerakan mahasiswa PTNU dengan arah yang semakin jelas. Ia percaya kolaborasi yang lahir selama kegiatan akan memberi dampak positif dalam kerja-kerja organisasi ke depan.

"Ini saatnya mahasiswa PTNU menunjukkan kualitas dan dedikasi yang nyata," tegas Baha.

Mukernas dimeriahkan identitas budaya lokal

Pelaksanaan Mukernas dihiasi identitas budaya lokal. Penampilan Gendang Beleq di pintu masuk arena memberikan nuansa penyambutan khas Lombok yang memperkuat kesan persaudaraan antarwilayah. Setelah itu, peserta mengikuti pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan Indonesia Raya, Subbanul Wathon, dan Mars UNU NTB, serta pembacaan salawat Asghil secara bersama-sama.

Rangkaian kegiatan berlanjut dengan launching portal berita BEM PTNU Se-Nusantara sebagai media resmi organisasi. Kehadiran portal tersebut, menjadi langkah baru dalam penguatan publikasi dan penyebaran informasi gerakan mahasiswa PTNU. Portal ini dirancang untuk memudahkan dokumentasi kegiatan serta memperluas jangkauan komunikasi nasional. Portal ini kita rancang agar gerakan mahasiswa dapat hadir dengan informasi yang jernih dan terarah," tutur Baha.

Menurut Baha, seluruh rangkaian ini memberikan energi baru bagi arah gerakan mahasiswa PTNU. Ia menjelaskan kekayaan budaya yang dihadirkan dalam pembukaan mencerminkan karakter NU yang menghargai keragaman.

"Kita merayakan persatuan melalui tradisi yang hidup di tengah masyarakat," ujar Baha.

Baha juga menekankan pembacaan salawat Asghil menjadi bentuk doa bersama yang menghubungkan nilai religius dengan tanggung jawab sosial mahasiswa. Menurutnya, kegiatan tersebut penting di tengah musibah yang melanda beberapa daerah seperti Aceh, dan Sumatra.

"Salawat ini kita panjatkan agar NU diberkahi dan masyarakat Indonesia diberikan keselamatan, khususnya korban bencana banjir di Sumatra," terang Baha.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Pelatihan Kader Muda Nahdlatul Ulama (PKMNU) 2025 yang terbagi dalam empat kelas, yaitu leadership dan analisis kebijakan publik, youth entrepreneurship, ketahanan pangan, serta media dan influencer. Pelatihan tersebut dirancang untuk menguatkan kapasitas dan kemampuan adaptif mahasiswa.

"Setiap kelas pelatihan memberi bekal bagi mahasiswa agar siap menghadapi dinamika nasional," kata Baha.

Peserta selanjutnya mengikuti Gala Dinner di Pendopo Wali Kota Mataram sebagai agenda silaturahmi antardelegasi. Suasana keakraban yang tercipta dalam kegiatan tersebut memperkuat jaringan gerakan mahasiswa PTNU secara nasional.

Kegiatan ditutup dengan field trip ke Desa Sade hingga Kuta Mandalika, yang memberikan pengalaman budaya serta wawasan pariwisata bagi peserta. Di Desa Sade, peserta mengenal tradisi masyarakat Sasak yang masih terjaga hingga kini. Bagi Baha, pengalaman tersebut memberi pelajaran tentang pentingnya merawat warisan leluhur.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Arga Sumantri)