BNPB: TNI-Polri dan Petugas Bekerja 20 jam per Hari Pulihkan Sumatra

Upaya pembersihan yang dilakukan oleh tim gabungan Kemenhut, TNI, BNPB dan masyarakat di Aceh Tamiang, Aceh. ANTARA/HO-Kemenhut.

BNPB: TNI-Polri dan Petugas Bekerja 20 jam per Hari Pulihkan Sumatra

Anggi Tondi Martaon • 23 December 2025 23:08

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa petugas gabungan bersama TNI dan Polri bekerja hingga 20 jam per hari. Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan dan penanganan dampak bencana di wilayah Sumatra.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa proses pemulihan pascabencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terus dipercepat melalui pengerahan personel dan peralatan secara maksimal.

“Pembersihan wilayah terdampak terus dilakukan, termasuk di Aceh Tamiang, dengan mengerahkan personel dan alat secara maksimal,” kata Abdul dikutip dari Antara, Selasa, 23 Desember 2025.

Abdul mengatakan, intensitas kerja petugas di lapangan berlangsung sangat tinggi di sejumlah titik terdampak bencana. Terutama di daerah yang terdampak cukup parah.

“Di beberapa titik, personel TNI dan Polri bekerja hingga 18–20 jam per hari untuk mempercepat pemulihan dan menghidupkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat,” ungkap Abdul.

Selain Aceh Tamiang, BNPB terus memperkuat dukungan pemulihan di wilayah dengan jumlah pengungsi yang masih tinggi. Seperti di Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, dan Bener Meriah.

Dukungan pemulihan itu di antaranya dengan menambah jumlah tenda pengungsian dan mempercepat pembersihan infrastruktur terdampak bencana.

Dalam paparannya, Abdul menjelaskan bahwa pemulihan akses darat di Aceh menjadi salah satu fokus utama. Sejumlah jembatan di jalur penghubung Bireuen–Bener Meriah telah kembali fungsional.

Personel TNI bekerja siang malam membangun jembatan bailey di Aceh. Foto: Istimewa.

Sedangkan beberapa wilayah di Aceh Tengah dan Bener Meriah masih menghadapi keterbatasan akses kendaraan roda empat.

“Beberapa ruas jalan sudah dapat dilewati kendaraan roda dua, namun belum optimal. Pemerintah akan terus mengupayakan agar sebelum akhir Desember jalur tersebut dapat dilalui kendaraan roda empat,” sebut Abdul.

Upaya percepatan juga dilakukan melalui pembangunan jalur alternatif lintas barat dari Nagan Raya ke Aceh Tengah, dengan progres pembangunan Jembatan Kureng Betong yang telah mencapai sekitar 70 persen.

“Apabila dapat diselesaikan pada akhir pekan ini, maka akses menuju Aceh Tengah dari jalur timur dapat terbuka,” ujarnya.

BNPB menekankan pembukaan akses jalan secara bertahap menjadi kunci agar arus orang, barang, alat berat, dan logistik dapat kembali berjalan lancar, sehingga pemulihan pada awal tahun dapat berlangsung lebih cepat dan signifikan di seluruh wilayah terdampak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggi Tondi)