Logo Nahdlatul Ulama (NU). Foto: Medcom.id
M Sholahadhin Azhar • 26 November 2025 17:00
Jakarta: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, dipecat hari ini, 26 November 2025. Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu dipecat melalui keputusan rapat harian Syuriyah PBNU.
Pemecatan Gus Yahya sebagai Ketum PBNU, merupakan yang pertama dalam sejarah. Belum ada kejadian berujung pemecatan Ketum PBNU sepanjang organisasi tersebut berdiri.
Dahulu, ada dugaan upaya pendongkelan ketua umum PBNU saat Abdurrahman Wahid menjabat. Yakni, pada 1994.
Kala itu, Muktamar NU ke-29 di Cipasung diduga menjadi alat untuk mendongkel pria yang akrab disapa Gus Dur itu. Meskipun, dalam Muktamar NU yang digelar di Tasikmalaya itu, Gus Dur tetap memimpin PBNU.
Mantan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf. Foto: Metro TV/Kautsar
Saat ini, Gus Yahya dipecat dalam surat diteken Wakil Rais Aam PBNU Afifuddin Muhajir dan Katib Aam Ahmad Tajul Mafakhir pada Selasa, 25 November 2025.
"Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir 2 di atas, maka KH. Yahya Cholil Staquf tidak lagi berstatus sebagai Ketua Umum PBNU terhitung mulai tanggal 26 November 2025 pukul 00.45 WIB," demikian isi surat keputusan, dikutip Rabu, 26 November 2025.
Dalam keputusan tersebut dibeberkan, bahwa berdasarkan butir 3 di atas, KH Yahya Cholil Staquf tidak lagi memiliki wewenang. Termasuk, hak untuk menggunakan atribut, fasilitas, dan/atau hal-hal yang melekat kepada jabatan Ketua Umum PBNU.